Thursday 10 May 2012

SINOPSIS KD 1 PENGEMBANGAN DAN INOVASI KURIKULUM

Berikan masukan yang bermanfaat untuk hasil sinopsis ini! Terimakasih

Sebelum menjelaskan lebih jauh mengenai pengembangan inovasi kurikulum, alangkah baiknya kita mengenal konsep kurikulum terlebih dahulu. Apa itu kurikulum? Kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana atau pengaturan mengenai isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar tersebut akan menghasilkan pengalaman belajar dengan lingkungan dan menimbulkan proses kerjasama antar peserta didik. Kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan peserta didik untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kurikulum disebut pengajaran. Jadi kurikulum berupa apa yang diajarkan sedangkan pengajaran adalah cara yang dipakai untuk mengajarkannya.
Kurikulum terdiri dari empat kompenen yang saling berkaitan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk membelajarkan peserta didik. Empat komponen tersebut diantaranya yaitu tujuan yang ingin dicapai, materi belajar yang dapat menghasilkan pengalaman belajar kepada peserta didik, evaluasi, dan pengorganisasian materi yang didalamnya terdapat dimensi vertikal dan horizontal. Kriteria pengorganisasian yaitu meliputi ruang lingkup, integrasi, urutan, artikulasi dan kesinambungan.
Dalam pelaksanaan PBM, kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya. Dalam pengajarannya, buku teks selain sebagai penunjang terwujudnya tujuan kurikulum, juga sebagai sumber yang memuat materi pelajaran untuk dipelajari oleh siswa sehingga siswa dapat mandiri. Terdapat banyak kriteria dalam pemilihan buku teks agar dapat menunjang program pengajaran dengan lebih maksimal.
Pengembangan kurikulum mempunyai landasan. Dengan adanya landasan yang kuat maka tujuan kurikulum dapat tercapai. Asas filosofis menjadi landasan guru-guru di Indonesia agar menuntun murid pada sasaran yang jelas sebagai wujud dari Pancasila. Landasan berikutnya adalah landasan psikologis yang berkenaan dengan cara peserta didik belajar dan faktor yang menghambat kemajuan belajar yang memperhatikan teori dan prinsip belajar. Penyampaian kebudayaan proses sosialisasi individu dan rekonstruksi masyarakat masuk dalam landasan sosiologis. Kurikulum harus menjawab tuntutan masyarakat. Bentuk penyajian bahan pelajaran berlandaskan asas organisasi. Kurikulum berisi mata pelajaran terpisah-pisah, dihubung-hubungkan, dan dari peleburan sejumlah mata pelajaran.
Dalam pengembangan kurikulum yang perlu diperhatikan adalah prinsip relevansi, pemecahan masalah, prinsip efektifitas dan motif, prinsip efisiensi dan latar, kontinuitas, prinsip flesibilitas dan perbedaan individu, prinsip belajar sambil bermain dan prinsip menemukan. Tingkat pengembangan kurikulum di tingkat nasional bahwa sistem pendidikan di Indonesia menganut sistem sentralisasi sehingga semua perangkat diatur secara nasional. Di tingkat daerah dikembangkan kurikulum muatan lokal. Pengembangan program semester, ekstrakurikuler, dll merupakan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah. Dan pada tingkat kelas, yang menjadi kewajiban guru berupa penyusunan satuan pelajaran yang berpedoman pada GBPP.
Latar belakang timbulnya inovasi karena adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan makin meningkat seiring dengan era pembangunan yang membutuhkan tenaga-tenaga cakap dan terampil. Kurikulum perlu dan harus senantiasa dikembangkan, diperbaharui, dan disempurnakan untuk meningkatkan mutu lulusan yang dapat memiliki pengetahuan sikap dan ketrampilan sebagai bentuk perubahan perilaku belajar. Di era modern ini, diharapkan dapat menghasilkan mutu lulusan yang dapat memasuki dunia kerja. Peningkatan mutu dapat dilakukan pada semua komponen pendidikan. Penggunaan tenaga, biaya, waktu seminimal mungkin sangat diperlukan untuk menghasilkan hasil yang maksimal (diharap), sehingga pendidikan dapat tercapai dengan efisien. Di Indonesia, masyarakat desa terpencil kurang mendapat layanan pendidikan. Pemerataan dapat terlaksana bila pendidikan bersifat luwes dan perlunya konsep desentralisasi pendidikan.
Berbagai macam inovasi di SD berkaitan dengan struktur materi perlu diperhatikan. Materi pelajaran harus mempunyai hubungan vertikal dan horizontal. Terdapat tiga kriteria dalam menjaga struktur materi yaitu berkesinambungan, berurutan, keterpaduan. Inovasi dalam pendekatan belajar mengajar, murid mendapatkan pengalaman belajar yang nyata sehingga murid menjadi aktif dan memperoleh hasil belajar yang baik. Keaktifan murid mencakup keaktifan mental, keaktifan intelektual, keaktifan sosial. Murid juga harus diberi kesempatan dan dilatih cara materi itu diperoleh sehingga murid tidak bersifat konsumerisme.
Organisasi/managemen kelas dimaksud agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang nyata dari berbagai komponen yang terpadu sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa konsep dalam organisasi/managemen kelas diantaranya melalui pelaksanaan belajar mandiri, diskusi tanya-jawab, role playing, ataupun simulasi. Selain itu, di  daerah-daerah dapat didirikan SD kecil, Sekolah Terpadu, dan SDLB. Selanjutnya, dalam penyampaian materi, dapat menggunakan modul ataupun paket belajar. Inovasi dalam sistem penilaian juga diperlukan dan setiap sistem penilaian mempunyai fungsi yang berbeda-beda dalam mengukur kemampuan peserta didik. Contoh inovasi dalam sistem penilaian yaitu tes non kertas, tes non kognitif , Take home tes, penilaian performance, portfolio, dan rubrik. 

0 comments:

Post a Comment

wibiya widget