Berikan masukan yang bermanfaat untuk hasil sinopsis ini! Terimakasih
Sebelum menjelaskan lebih jauh mengenai pengembangan
inovasi kurikulum, alangkah baiknya kita mengenal konsep kurikulum terlebih
dahulu. Apa itu kurikulum? Kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana atau
pengaturan mengenai isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar tersebut
akan menghasilkan pengalaman belajar dengan lingkungan dan menimbulkan proses
kerjasama antar peserta didik. Kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan peserta
didik untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kurikulum disebut pengajaran.
Jadi kurikulum berupa apa yang diajarkan sedangkan pengajaran adalah cara yang
dipakai untuk mengajarkannya.
Kurikulum terdiri dari empat kompenen yang saling
berkaitan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk membelajarkan
peserta didik. Empat komponen tersebut diantaranya yaitu tujuan yang ingin dicapai, materi
belajar yang dapat menghasilkan pengalaman belajar kepada peserta didik,
evaluasi, dan pengorganisasian materi yang didalamnya terdapat dimensi vertikal
dan horizontal. Kriteria pengorganisasian yaitu meliputi ruang lingkup,
integrasi, urutan, artikulasi dan kesinambungan.
Dalam pelaksanaan PBM, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya. Dalam pengajarannya, buku teks
selain sebagai penunjang terwujudnya tujuan kurikulum, juga sebagai sumber yang
memuat materi pelajaran untuk dipelajari oleh siswa sehingga siswa dapat
mandiri. Terdapat banyak kriteria dalam pemilihan buku teks agar dapat
menunjang program pengajaran dengan lebih maksimal.
Pengembangan kurikulum mempunyai landasan. Dengan
adanya landasan yang kuat maka tujuan kurikulum dapat tercapai. Asas filosofis
menjadi landasan guru-guru di Indonesia agar menuntun murid pada sasaran yang
jelas sebagai wujud dari Pancasila. Landasan berikutnya adalah landasan
psikologis yang berkenaan dengan cara peserta didik belajar dan faktor yang
menghambat kemajuan belajar yang memperhatikan teori dan prinsip belajar.
Penyampaian kebudayaan proses sosialisasi individu dan rekonstruksi masyarakat
masuk dalam landasan sosiologis. Kurikulum harus menjawab tuntutan masyarakat.
Bentuk penyajian bahan pelajaran berlandaskan asas organisasi. Kurikulum berisi
mata pelajaran terpisah-pisah, dihubung-hubungkan, dan dari peleburan sejumlah
mata pelajaran.
Dalam pengembangan kurikulum yang perlu diperhatikan
adalah prinsip relevansi, pemecahan masalah, prinsip efektifitas dan motif,
prinsip efisiensi dan latar, kontinuitas, prinsip flesibilitas dan perbedaan
individu, prinsip belajar sambil bermain dan prinsip menemukan. Tingkat
pengembangan kurikulum di tingkat nasional bahwa sistem pendidikan di Indonesia menganut
sistem sentralisasi sehingga
semua perangkat diatur secara nasional. Di tingkat daerah
dikembangkan kurikulum muatan lokal. Pengembangan program semester,
ekstrakurikuler, dll merupakan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah. Dan
pada tingkat kelas, yang menjadi kewajiban guru berupa penyusunan satuan
pelajaran yang berpedoman pada GBPP.
Latar belakang
timbulnya inovasi karena adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pendidikan makin meningkat seiring dengan era pembangunan yang membutuhkan
tenaga-tenaga cakap dan terampil. Kurikulum perlu dan harus senantiasa
dikembangkan, diperbaharui, dan disempurnakan untuk meningkatkan mutu lulusan
yang dapat memiliki pengetahuan sikap dan ketrampilan sebagai bentuk perubahan
perilaku belajar. Di era modern ini, diharapkan dapat menghasilkan mutu lulusan
yang dapat memasuki dunia kerja. Peningkatan mutu dapat dilakukan pada semua
komponen pendidikan. Penggunaan tenaga, biaya, waktu seminimal mungkin sangat
diperlukan untuk menghasilkan hasil yang maksimal (diharap), sehingga
pendidikan dapat tercapai dengan efisien. Di Indonesia, masyarakat desa
terpencil kurang mendapat layanan pendidikan. Pemerataan dapat terlaksana bila
pendidikan bersifat luwes dan perlunya konsep desentralisasi pendidikan.
Berbagai macam
inovasi di SD berkaitan dengan struktur materi perlu diperhatikan. Materi
pelajaran harus mempunyai hubungan vertikal dan horizontal. Terdapat
tiga kriteria dalam menjaga struktur materi yaitu berkesinambungan, berurutan,
keterpaduan. Inovasi dalam pendekatan belajar mengajar, murid mendapatkan
pengalaman belajar yang nyata sehingga murid menjadi aktif dan memperoleh hasil
belajar yang baik. Keaktifan murid mencakup keaktifan mental, keaktifan
intelektual, keaktifan sosial. Murid juga harus diberi kesempatan dan dilatih
cara materi itu diperoleh sehingga murid tidak bersifat konsumerisme.
Organisasi/managemen
kelas dimaksud agar peserta didik memperoleh
pengalaman belajar yang nyata dari berbagai komponen yang terpadu sehingga
dapat tercapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa konsep dalam organisasi/managemen
kelas diantaranya melalui
pelaksanaan belajar mandiri, diskusi tanya-jawab, role playing, ataupun
simulasi. Selain itu, di daerah-daerah
dapat didirikan SD kecil, Sekolah Terpadu, dan SDLB. Selanjutnya, dalam
penyampaian materi, dapat menggunakan modul ataupun paket belajar. Inovasi
dalam sistem penilaian juga diperlukan dan setiap sistem penilaian mempunyai
fungsi yang berbeda-beda dalam mengukur kemampuan peserta didik. Contoh inovasi
dalam sistem penilaian yaitu tes
non kertas, tes non kognitif , Take home tes, penilaian performance, portfolio, dan rubrik.
0 comments:
Post a Comment