Thursday 10 May 2012

EFISIENSI BELAJAR

Berikan masukan yang bermanfaat untuk hasil kelompok ini! Terimakasih


A. Pengertian Belajar
Setiap orang mempunyai anggapan yang berbeda-beda tentang belajar. Ada yang  menganggap belajar sebagai hal yang biasa dilakukan sehari-hari dengan adanya proses berfikir yang dilakukannya. Namun juga ada yang menganggap khususnya para pelajar bahwa belajar hanyalah saat duduk disekolah, mendengarkan guru, lalu mencatat penjelasan guru.
Belajar pastilah menyangkut pada proses berfikir seseorang. Proses berfikir ini bermula karena adanya suatu stimulus dari dalam atau dari luar. Alex Sobur (2003:218) mengemukakan bahwa belajar diartikan sebagai “Perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman”.
Drs. Slameto (2010:2) mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Pengalaman-pengalaman yang terjadi pada seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya inilah yang memicu adanya proses berfikir pada diri seseorang yang akan mengubah tingkah lakunya relatif tetap.
Perubahan dalam belajar tidak ada kaitannya dengan perubahan pertumbuhan tetapi perubahan yang mengarah pada suatu tujuan atau perubahan dalam aspek kognisinya yang dapat mengarahkan pada baik atau buruk. Dimyati Mahmud (dalam Alex Subur, 2003:222) mengemukakan ada 3 pengertian mengenai belajar yaitu “menemukan, mengingat dan menjadi efisien”. Menemukan berarti usaha untuk menggali atau memecahkan masalah tertentu. Saat kita menyimpan informasi, mempertahankan, lalu memanggil kembali informasi tersebut, hal ini disebut juga dengan mengingat. Belajar menjadi efisien saat seseorang mengaplikasikan apa yang dipelajari dalam kehidupannya melalui proses pengingatannya.
Belajar yang efisien menurut Alex Sobur (2003:257-258) ditinjau dari dua segi yaitu segi usaha belajar dan segi hasil belajar. Dari segi usaha belajar, suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien jika prestasi belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang minimal. Usaha ini meliputi tenaga dan pikiran, waktu, peralatan belajar, dan lain-lain yang relefan dengan kegiatan belajar. Dari segi hasil belajar, suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien, jika usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar tinggi.
B. Kondisi dan Strategi Belajar yang Efektif
Efisiensi dalam belajar akan tercapai, jika kondisi seseorang memungkinkan untuk belajar serta strategi yang digunakan dalam belajar tepat. Kondisi yang mendukung dan strategi belajar diperlukan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Kondisi terdiri dari kondisi internal dan kondisi eksternal. Kondisi internal atau kondisi yang ada dalam diri seseorang, misalnya menyangkut jasmani, emosional dalam diri, dan adanya keingintahuan. Kondisi eksternal atau kondisi yang ada di luar diri seseorang, misalnya keadaan lingkungan seperti tempat belajar, sarana dan prasarana, orang tua dan guru serta teman bergaul.
Dilihat dari kondisi eksternal, belajar memerlukan pengawasan dan bimbingan. Pada anak usia SD, sangat diperlukan pengawasan dan bimbingan dalam belajarnya. Anak usia SD berada pada tahap dasar pembentukan kepribadian. Adanya pengawasan dan bimbingan dalam belajar maka akan terarah pada tujuan yang ingin dicapai. Jika anak dilepas begitu saja tanpa adanya pengawasan dan bimbingan maka anak akan berkembang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Pengawasan dan bimbingan dari orang tua atau guru akan memberikan petunjuk-petunjuk yang membuat belajar kita menjadi efisien. Sehingga hasil belajar dapat diaplikasikan dalam kehidupan dan dapat bermanfaat.
Strategi yang digunakan dalam belajar harus tepat agar dapat memperoleh keberhasilan dalam belajar. Adapun cara-cara atau strategi belajar yang baik menurut Drs. Slameto (2010 :76-82) ada beberapa macam petunjuk sebagai berikut:
1.      Keadaan jasmani
            Keadaan jasmani sangatlah penting. Belajar memerlukan tenaga. Saat belajar kita sebaiknya dalam kondisi yang sehat, tidak kelaparan dan tidak kelelahan. Siswa yang keadaan jasmaninya kurang baik maka tidak dapat belajar dengan efektif. Sakit dan kelelahan bisa diatasi dengan istirahat yang cukup. Sebelum belajar sebaiknya makan dahulu agar tenaga dapat pulih kembali.
2.      Keadaan emosional dan sosial
            Seseorang membutuhkan ketentraman jiwa. Tingkat pengendalikan emosi inilah yang akan mempengaruhi belajar. Emosi kecewa, takut, benci, dan marah yang berlebihan akan mengganggu konsentrasi belajar. Keseimbangan emosional harus dijaga agar belajar dapat efektif. Begitu pula hubungan sosial dengan teman juga harus dijaga agar tidak mengganggu belajar.
3.      Keadaan lingkungan
            Lingkungan untuk belajar harus tenang dan nyaman, jauh dari gangguan yang akan merusak konsentrasi belajar. Memilih tempat untuk belajar yang nyaman dan menyiapkan alat-alat secara lengkap sebelum belajar agar belajar tidak terganggu. Kebersihan lingkungan juga harus dijaga.
4.      Memulai belajar
            Saat akan mulai belajar, rasa malas biasanya menggelayuti. Hal ini harus dicegah dengan suatu perintah dari diri sendiri untuk memulai belajar pada waktu yang sudah direncanakan. Untuk mengingat dimulainya waktu belajar, misalnya tetapkan waktu belajar dan tulis dikertas.
5.      Membagi pekerjaan
            Sebelum memulai belajar lebih dahulu menentukan pekerjaan atau tugas apa yang harus diselesaikan. Jangan sekaligus menyelesaikan semua tugas secara bersamaan karena terlalu berat dan akan memperoleh hasil yang tidak maksimal. Saat mengerjakan suatu pekerjaan, kita hanya fokus pada tugas itu saja.
6.      Adakan kontrol
Selidiki hasil akhir belajar, jika pada bidang tertentu mendapatkan hasil yang kurang baik maka pelajari bidang tersebut lebih mendalam. Kontrol terus hasil akhir belajar karena akan meningkatkan prestasi kita.
7.      Pupuk sikap optimistis
            Bersainglah dengan diri sendiri dan lakukan sesuatu dengan sesempurna mungkin. Sehingga akan memupuk rasa optimis untuk mencapai prestasi. Semangat yang timbul akan semakin menambah rasa percaya diri.
8.      Waktu bekerja
            Perlu ditetapkan waktu bekerja dan waktu istirahat. Jangan terlalu lama bekerja karena tingkat konsentrasi seseorang biasanya tidak berlangsung lama. Menyeleweng dari waktu bekerja yang sudah ditetapkan berarti kegagalan.
9.      Buatlah susunan rencana kerja
            Sehari sebelumnya, sebaiknya kita buat susunan rencana kerja yang besok akan dikerjakan. Gunakan waktu yang efisien dengan pembagian waktu. Berikan waktu agak banyak pada bidang yang belum dikuasai tetapi tidak mengabaikan bidang yang lain.
10.  Menggunakan waktu
            Penggunaan waktu sebaik mungkin. Gunakan waktu luang untuk belajar dan tidak membuang waktu sia-sia. Jangan diburu-buru oleh waktu, tetap bekerja tenang, teliti dan penuh konsentrasi.
11.  Belajar keras tidak merusak
            Belajar dengan penuh konsentrasi, tidak akan merusak. Namun menggunakan waktu tidur untuk belajarlah yang dapat merusak badan. Pergunakan waktu tidur sebaik-baiknya.
12. Cara mempelajari buku
            Sebelum membaca buku, perhatikan judul buku dan beri gambaran. Kemudian selidiki daftar isi dan pada bab tertentu mencoba menggambarkan isi bab berdasarkan garis besarnya.
13. Mempertinggi kecepatan membaca
            Seseorang harus sanggup memahami isi sebaik-baiknya dari bacaan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Ini akan mempertinggi efisiensi membaca dan akan mempersingkat waktu.
14. Jangan membaca belaka
            Membaca belaka tidak banyak manfaatnya. Membaca harus diikuti dengan pemahaman akan kata-kata yang telah dibacanya. Setelah membaca suatu bagian lalu dipahami dengan kata-kata sendiri. Meningkatkan pemahaman dapat dilakukan misalnya dengan cara memberi garis berwarna pada suatu kata yang dianggap penting dan membuat ringkasan.
C. Metode Belajar
            Drs. Slameto (2010:82) mengatakan “ Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Penggunaan metode yang tepat akan besar pengaruhnya pada keberhasilan belajar seseorang. Dalam bukunya Drs. Slameto (2010:84) juga menyampaikan bahwa “Salah satu metode membaca yang baik dan banyak dipakai untuk belajar adalah metode SQR4 atau Survey (meninjau), Question (mengajukan pertanyaan), Read (membaca), Recite (menghafal), Write (menulis) dan Review (mengingat kembali)”. Beberapa metode dikemukakan sebagai berikut :
1. Membaca dan pembuatan catatan
            Kegiatan belajar yang paling sering dilakukan adalah membaca. Menurut Drs. Slameto (2010:84), sebelum membaca perlu meninjau atau menyelidiki garis besarnya dari bab atau buku yang akan dibaca. Selanjutnya membaca dan menghafal hal-hal yang penting lalu mencatat atau memberi kesimpulan dari apa yang sudah dibaca. Bahan yang sudah dibaca, perlu diulangi dan diingat kembali. The Liang Gie (dalam Drs. Slameto, 2010:84) mengatakan bahwa membaca yang efisien perlu adanya kebiasaan yang baik, antara lain:
a.    Memperhatikan kesehatan membaca
b.   Membuat jadwal membaca yang sesuai dengan kondisi
c.    Membuat catatan atau tanda seperti menggaris hal-hal penting dengan pensil warna.
d.   Memanfaatkan perpustakaan untuk membaca atau meminjam buku
e.    Membaca dengan sungguh-sunnguh materi pelajran sehingga dapat dikuasainya.
f.    Membaca perlu konsentrasi penuh agar mencapai suatu pemahaman.
Membuat catatan juga perlu diperhatikan. Buatlah catatan yang rapi, teratur, lengkap atau bahkan gunakan bolfoin warna karena akan menambah semangat belajar dan tidak terjadi kebosanan saat membaca. Jangan membuat catatan yang semrawut dan tidak jelas karena akan membuat rasa bosan dan malas untuk membaca.
2. Pengaturan waktu belajar secara efisien
            Pengaturan waktu belajar secara efisien sangat penting. Pengaturan waktu belajar dapat menentukan pencapaian hasil belajar yang baik dan bermanfaat. Rudi Mulyatiningsih, Sunu Pancariatno, Kuswadi Yohanes, Menik Rohayati (2004:50) memberikan saran-saran petunjuk menggunakan waktu belajar secara efisien sebagai berikut:
a.    Menyusun kegiatan sehari-hari, seperti tugas-tugas yang harus diselesaikan, mempelajari buku paket, membuat catatan, mengatur prioritas kegiatan yang terpenting, dan lain-lain.
b.   Menetapkan waktu belajar sesuai dengan kondisi masing-masing yang akan membentuk suatu kebiasaan misalnya waktu belajar sore, malam atau pagi hari.
c.    Mempelajari dulu pelajaran yang dianggapnya sukar.
d.   Menyediakan waktu yang lebih lama untuk pelajaran yang dianggap sukar agar pelajaran tersebut benar-benar dikuasai.
e.    Memberi waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran.
f.    Segera mengulang (review) pelajaran yang baru saja diberikan di kelas sebelum menghadapi pelajaran berikutnya.
g.   Melakukan selingan belajar setiap satu jam seperti makan-makanan kecil, mendengarkan musik, atau meluruskan kaki agar badan tetap segar.
h.   Mempelajari setiap mata pelajaran sesering mungkin dengan waktu yang relatif tetap misalkan satu jam setiap hari sehingga akan memperoleh hasil yang lebih besar dibandingkan dengan belajar sekali dengan waktu yang lama.
i.     Menggunakan waktu luang untuk belajar, jangan biarkan waktu terbuang sia-sia.
j.     Mengganti waktu belajar yang hilang karena melakukan kegiatan lain yang tidak terduga dengan mengurangi kegiatan untuk rekreasi.
3. Persiapan tempat belajar
 Tempat belajar yang efektif untuk belajar adalah tempat belajar yang nyaman, tentram, tidak bising dan menyenangkan. Tempat belajar yang sesuai akan meningkatkan konsentrasi belajar kita. Rudi Mulyatiningsih, dkk (2004:55) memberikan saran-saran petunjuk mengatur tempat belajar yang baik sebagai berikut:
a.    Tentukan tempat belajar yang tetap untuk mengatur semua keperluan belajar.
b.   Hindari gangguan belajar yang berupa suara radio, suara televisi, suara orang berbicara, pemandangan yang tidak berkaitan dengan pelajaran dan gangguan berupa selingan-selingan selama belajar seperti menerima telepon atau kegiatan yang tidak berhubungan.
c.    Atur cahaya lampu agar tidak langsung mengenai mata dan dapat menerangi seluruh ruangan. Hindari cahaya redup karena dapat merusak mata.
d.   Membersihkan meja belajar dari barang-barang yamg tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran karena akan mengganggu belajar.
e.    Pilih kursi belajar yang dapat dipakai untuk duduk dengan tegak. Jangan menggunakan tempat duduk yang empuk karena akan membuat kita cepat mengantuk.
f.    Tempatkan bahan pelajaran di tempat yang dekat dengan meja belajar
g.   Berilah ventilasi yang cukup guna menjaga udara tetap segar.
4.  Persiapan diri untuk mengikuti pelajaran
Adanya persiapan untuk mengikuti pelajaran dengan baik, seseorang akan menjadi semangat dan tidak tergesa-gesa sehingga akan mencapai prestasi belajar. Langkah-langkah persiapan mengikuti pelajaran sebagai berikut:
a.    Persiapkan buku catatan, buku paket dan alat tulis.
b.   Bacalah (read) dahulu pelajaran pada malam hari sebelum pelajaran diberikan.
c.    Pusatkan perhatian pada materi yang sedang dipelajari di kelas.
d.   Buatlah catatan rapi dalam buku terpisah untuk masing-masing mata pelajaran dan beri penanggalan. Catatan yang baik akan menambah semangat belajar.
e.    Beri tanda garis dengan tinta berwarna pada materi yang penting.
f.    Susun pertanyaan (quetion) yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru dan untuk dipelajari lagi di rumah.
5. Persiapan menghadapi tes
Tes merupakan salah satu cara untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang dalam mempelajari pelajaran yang sudah didapatnya. Seseorang yang belajar dengan efisien mungkin akan mendapatkan hasil tes yang memuaskan. Selain belajar pelajaran yang sudah didapatnya, diperlukan persiapan untuk menghadapi tes. Walaupun sebelumnya sudah belajar tapi jika hal ini tidak dipersiapkan maka bisa saja saat tes ada hal yang mengganggu dan merusak konsentrasi. Rudi Mulyatiningsih, dkk (2004:79) mengemukakan beberapa petunjuk untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan, antara lain sebagai berikut:
a.    Saat terakhir menjelang tes, hindari belajar terlalu banyak.
b.   Pelajari kembali bahan yang sudah pernah didapat secara teratur sehari atau sebelumnya dan tetap tenang menghadapi tes.
c.    Buat ringkasan atau garis besar materi pelajaran sebelumnya.
d.   Peliharalah kondisi kesehatan.
e.    Persiapkan alat-alat yang diperlukan.
f.    Konsentrasi  penuh pada tugas yang akan ditempuh. Jangan menunda tugas karena akan mengganggu konsentrasi untuk mempersiapkan diri menghadapi tes.
g.   Pelajari soal-soal ulangan yang telah lalu.
h.   Pelajari bahan tes dengan baik sehingga akan menumbuhkan rasa percaya diri atau optimis.
i.     Jangan belajar terlalu malam sebelum tes dan tidur secukupnya.
j.     Jangan belajar pada menit-menit menjelang tes karena akan menimbulkan rasa cemas yang akan mengganggu konsentrasi.
Demikianlah cara belajar yang efektif dan efisien yang dapat dilakukan sebaik-baiknya, sehingga dapat mencapai keberhasilan dalam belajar.


Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Rudi Mulyatiningsih, dkk. Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar, dan Karier. Jakarta: Grasindo.
Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

0 comments:

Post a Comment

wibiya widget