MEDIA PEMBELAJARAN
A.
Hakikat Media Pembelajaran dan
Sumber Pembelajaran
Media
pembelajaran berbeda dengan sumber pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa
Latin yaitu medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Banyak orang yang mendefinisikan
hakikat media pembelajaran. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di
Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk saluran yang digunakan orang
untuk menyalurkan pesan/informasi. Bretz dalam Media Pembelajaran (Sri Anifah :
2008) mengatakan bahwa media adalah sesuatu yang terletak di tengah-tengah,
jadi suatu perantara yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya
suatu hubungan, dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi.
Pendapat lain menyebutkan bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronik,
atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi
lisan atau visual (Gerlach & Ely : 1980).
Dari beberapa pengertian
media pembelajaran di atas dapat diambil kesimpulan, yaitu media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara atau penyalur
untuk mengirimkan pesan (materi pembelajaran) oleh pengirim (guru) kepada
penerima (peserta didik), sehingga penerima dapat terangsang pikiran, minat,
perasaan, dan perhatiannya sehingga proses belajar mengajar terjadi.
3
|
B.
Jenis-Jenis dan Karakteristik Media
Pembelajaran
Dalam
pendidikan, terdapat beberapa jenis media pembelajaran. Pengertiam media
pembelajaran sampai saat ini masih merujuk pada peralatan. Association of Education and Communication Technology (1977)
memiliki pendapat bahwa media adalah perangkat lunak atau software berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya
disajikan dengan menggunakan peralatan. Sedangkan perangkat keras atau hardware merupakan sarana untuk dapat
menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut. Dari hal tersebut
muncullah berbagai peralatan yang berteknologi elektronik seperti alat cetak,
televisi, film, program audio, komputer dan sebagainya. Hal-hal ini yang
menyebabkan timbulnya usaha untuk mengelompokkan atau mengklasifikasi
media-media sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristiknya masing-masing media.
Beberapa contoh pengklasifikasian atau taksonominya adalah sebagai berikut :
1.
Taksonomi menurut Rudy Bretz.
Bretz mengidentifikasikan media menjadi tiga unsur, yaitu : a. suara, b.
visual, c. gerak, garis, dan simbol. Ia juga membedakan antara media siar atau
telekomunikasi dan media rekam, sehingga terdapat delapan klasifikasi media,
yaitu : a. media audio visual gerak, b. media audio visual diam, c. media audio
semi gerak, d. media visual gerak, e. media visual diam, f. media semi gerak,
g. media audio dan h. media cetak.
2.
Taksonomi menurut Briggs. Briggs menyusun
klasifikasinya lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau
rangsangan yang dapat ditimbulkan oleh media tersebut, yaitu : obyek, model,
suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan
tulis, media transparansi, film bingkai, film, televise dan gambar.
|
3.
Taksonomi menurut Gagne. Ia
membuat tujuh macam media, yaitu : benda untuk didemonstrasikan, komunikasi
lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar.
4.
Taksonomi menurut Edling. Kegiatan
belajar dengan menggunakan media memerlukan rangsangan dan tanggapan.
Rangsangan dan tanggapan ini menurut Edling merupakan variabel dari
pembelajaran menggunakan media. Media merupakan bagian dari unsur rangsangan
belajar, yaitu dua untuk pengalaman audio, dua untuk pengalaman visual, dua
pengalaman belajar tiga dimensi.
Berikut ini
adalah jenis-jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam kegitan
belajar mengajar :
1.
Media Visual
Media visual
juga disebut sebagai media pandang, karena dalam menggunakan media ini
digunakan indera penglihatan. Media visual ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Media visual yang yang tidak
diproyeksikan
Media visual
yang tidak diproyeksikan merupakan media yang tidak memerlukan proyektor dan
layar untuk memproyeksikan. Media ini digunakan oleh guru karena lebih mudah
menggunakannya dan lebih mudah pula dalam pembuatannya. Termasuk dalam jenis
ini adalah :
1)
Gambar Diam (Still Picture)
|
2)
Ilustrasi
Ilustrasi didefinisikan sebagai gambar atau
wujud yang menyertai teks. Gambar ini digunakan untuk memperjelas teks atau
tulisan yang ditampilkan.
3)
Karikatur
Karikatur adalah gambar yang disederhanakan
bentuknya dan biasanya berisi sindiran. Karikatur ini dapat digunakan sebagai
media komunikasi untuk semua tingkatan sosial. Karikatur juga dapat berbicara
universal tampa memerlukan penjelasan. Selain menarik, karikatur juga dapat
menarik perhatian orang dan memperjelas ide serta informasi yang dikemukakan.
4)
Poster
Poster merupakan suatu gambar yang mecampurkan
unsur-unsur visual seperti, garis, gambar, dan kata-kata, yang bermaksud untuk
menarik perhatian dan memberikan informasi secara singkat dan cepat. Sebaiknya,
poster dibuat dengan warna-warna yang menarik.
5)
Bagan
Bagan adalah gambaran dari sesuatu yang
dilukiskan dengan garis, gambar, dan kata-kata. Beberapa jenis bagan antara
lain adalah :
a)
Bagan organisasi. Bagan organisasi
adalah bagan yang menjelaskan hubungan fungsional antara bagian-bagian dalam
suatu oraganisasi. Misalnya bagan kepengurusan OSIS.
b)
Bagan bergambar. Bagan bergambar
disebut juga bagan lukisan. Bagan lukisan merupakan bagan yang disampaikan
dalam bentuk lukisan atau gambar. Misalnya, pada peta dicantumkan gambar
binatang yang hidup di daerah tersebut.
c)
Bagan perbandingan atau perbedaan. Bagan model ini
menunjukkan perbandingan atau perbedaan sesuatu yang ditunjukkan dengan lukisan
kata-kata.
|
d)
Bagan pandangan tembus. Bagan
pandangan tembus adalah bagan yang menjelaskan keadaan di dalam suatu benda.
Misalnya, interior pesawat, mobil dan lain-lain.
e)
Bagan keadaan. Bagan keadaan adalah
bagan yang menjelaskan keadaan suatu benda dengan bermacam-macam ukran.
Misalnya, macam-macam ukuran obeng.
f)
Bagan terurai. Bagan terurai
adalah bagan yang memberikan gambaran secara terurai tetapi dalam urutan
semula.
g)
Bagan petunjuk. Bagan petunjuk adalah
bagan yang memberikan petunjuk pembuatan sesuatu. Misalnya, pembuatan bangunan,
jembatan atau bangku.
h)
Bagan waktu. Bagan waktu adalah
bagan yang melukiskan keadaan waktu tertentu terjadinya suatu proses. Contoh
fase pertumbuhan katak, atau fase bentuk bulan.
i)
Bagan skematik. Bagan skematik
adalah bagan yang menerangkan jalannya sesuatu atau menerangkan bagian-bagian
yang penting. Misalnya skema pencernaan makanan, yaitu bagaimana makanan
diproses dari mulut sampai ke anus.
j)
Bagan lembaran balik (flip chart). Bagan lembaran balik
merupakan susunan gambar-gambar yang digantung pada suatu gantungan kecil yang
cara menunjukkannya dengan dibalik satu per satu.
6)
Grafik
|
a)
Grafik Garis (Line Graphs). Grafik garis termasuk dalam kelompok grafik dua skala
atau dua proses yang yang dinyatakan dengan garis vertikal dan garis horisontal
yang saling bertemu.
b)
Grafik Batang. Grafik batang ini
juga menggunakan garis vertikal dan horisontal. Kegunaan dari grafik ini adalah
untuk membandingkan suatu objek , atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda, atau
menggambarkan suatu objek yang berbeda terhadap suatu yang sama.
c)
Grafik Lingkaran (Circle Graphs). Grafik lingkaran ini u
tuk menggambarkan bagian-bagian dari keseluruhan serta perbandingan
bagian-bagian tersebut.
7)
Peta dan Globe
Peta dan globe pada dasarnya adalah gambar yang
menjelaskan permukaan bumi atau beberapa bagian dari bumi tersebut yang
menunjukkan ukuran dan posisi yang relatif, menurut skala yang digambarkan.
Perbedaannya adalah, peta menggunakan kertas yang datar dan persegi panjang,
sedangkan globe berbetuk bulatan seperti bentuk bumi yang sebenarnya.
Menggunakan peta dan globe dalam belajar mengajar dapat membantu siswa untuk
mengerti posisi suatu daerah, memungkin siswa memperoleh gambaran tentang
imigrasi dan distribusi penduduk, dan lain-lain.
8)
Realia dan Model
Realia atau juga disebut sebagai objek adalah
benda yang sebenarnya dalam bentuk utuh. Misalnya, orang, binatang, rumah dan
sebagainya. Sedangkan model adalah media
tiga dimens yang mewakili benda sebenarnya, mempunyai ukuran panjang, lebar dan
tinggi.
9)
Berbagai jenis papan
a)
Papan Tulis
|
b)
Papan Flanel (Flannel Board)
Papan tulis flanel adalah papan yang ditempeli
kain flanel untuk melekatkan sesuatu di atasnya. Papan ini berguna untuk
meragakan suatu gambar yang telah disiapkan sebelumnya oleh guru. Gambar-gambar
yang disajikan akan dengan mudah ditempel dan dilepas kembali sehingga dapat
dipakai berkali-kali.
c)
Papan bulein (Bulletin Board)
Papan buletin adalah papan yang tidak dilapisi
kain flanel, akan tetapi gambar-gambar langsung ditempel pada papan tersebut.
Fungsinya adalah menerangkan sesuatu dan untuk memberitahukan informasi. Papan
buletin dapat dibuat dari karangan anak, berita dan sebagainya.
d)
Papan Peragaan (Display Board)
Papan peragaan berguna untuk suatu pameran
dengan menempelkan berbagai bentuk seperti gambar, diagram, bagan, atau foto
dengan beberapa tulisan singkat.
b.
Media visual yang diproyeksikan
Media ini merupakan media visual yang dapat dproyeksikan pada layar
melalui proyektor. Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunak
berupa gambar atau tulisan yang akan diproyeksikan dan perangkat keras berupa
proyektor. Jenis-jenis media visual antara lain sebagai berikut:
1) Overhead
Projector (OHP)
OHP merupakan salah satu alat proyektor yang
digunakan untuk memproyeksikan (memantulkan) objek yang tembus cahaya
(transparan) ke permukaan layar. Alat ini dapat digunakan oleh guru sebagai
pengganti papan tulis, diletakkan di atas meja, dengan layar pada dinding di
depan kelas. Tinggi layar tidak kurang dari satu meter dari lantai dengan
posisi agak condong ke depan 20o.
Kelebihan menggunakan OHP:
a) Guru dapat mempersiapkan materi pelajaran
sebelumnya sehingga jam mengajar dapat dimanfaatkan dengan efisien.
b) Tidak menyebabkan tangan kotor seperti pada
kapur.
c) Dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai
bidang studi.
d) Sinar lampunya cukup terang sehigga dapat
digunakan di ruangan normal (tidak perlu digelapkan).
e) Guru berhadapan dengan siswa sehingga kontak
guru dengan siswa tetap berlangsung.
f) Mudah digunakan karena sederhana.
g)
Dapat
digunakan dalam kelas yang jumlah siswanya besar.
Kelemahan
menggunakan OHP:
a)
Efektifitas
penggunaan OHP tergantung pada penyaji.
b) OHP tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.
c) Bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, dan
Koran tidak dapat langsung diproyeksikan karena perlu dipindahkan dulu pada
bahan transparan.
d) Kadang-kadang ada bagian yang tidak dapat
dilihat saat guru menambahkan suatu tulisan pada transparan karena tertutup
oleh badan guru
2) Slide (film bingkai)
Slide merupakan suatu gambar transparan
berbentuk kecil dan bersifat individual (dipertunjukkan satu per satu). Materi
yang berupa gambar, kata-kata atau lukisan dapat ditulis dengan tangan atau
hasil pemotretan. Ukuran slide biasanya 24 x 36 mm.film slide yang telah
dicuci, dibingkai dan diatur satu per satu sesuai dengan yang sudah
direncanakan yang kemudian disajikan melalui proyektor.
Kelebihan slide
a) Gambar yang bersifat individual memudahkan guru
dalam mengatur urutan penyajian.
b)
Materi
pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan menggunakan prinsip pemotretan.
c) Lama penyajian suatu gambar dapat diatur sesuai
kebutuhan.
d) Proyektor slide yang bersifat otomatis dapat
menampilkan slide sendiri sesuai urutan yang telah diatur.
e) Bersifat sederhana sehingga mudah digunakan.
f) Dapat digunakan untuk pembelajaran individual
maupun kelompok.
Kelemahan
slide
a)
Tida dapat
member kesan yangberhubungan dengan gerak, emosi maupun suara.
b) Pembuatan bahan memerlukan biaya yang lebih mahal
dibandingkan OHP.
c) Gambar yang bersifat indivual mudah hilang.
d) Keslahan menampatkan gambar menyebabkan gambar
terbalik pada layar.
e)
Tidak
dapat menunjukkan kedalaman benda (dimensi tiga).
f) Slide yang dibuat dari kaca mudah pecah.
g) Membutuhkan keterangan banyak dari guru.
h) Sulit menunjukkan hubungan karena gambar yang
lepas-lepas, sehingga dapat merosot menjadi pertunjukkan gambar.
3) Filmstrip
(Film Rangkai)
Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35
mm yang berisi rangkaian gambar mati yang saling berkaitan dan ditunjukkan pada
layar melalui proyektor. Ada dua macam
filmstrip, yaitu:
a) Ruas rangkap (double frame) dengan lebar 35 mm.
b) Ruas tunggal (single frame) dengan panjang 5 mm.
4) Opaque
Projector
Opaque
artinya tidak tembus cahaya.
Benda-benda yang tidak tembus cahaya (non
transparan) seperti perangko, buku, majalah, mata uang dapat droyeksikan
menggunakan opaque.
Kelebihan opaque:
a)
Berbagai materi pelajaran dari
buku, Koran, majalah, peta dan sebagainya dapat ditunjukkan secara langsung.
b)
Perangkat lunak tidak membutuhkan
biaya yang banyak karena dapat diambil secara langsung.
c) Dapat dipakai berulang-ulang.
d)
Berbagai
objek tiga dimensi seperti mata uang logam, daun, serangga dan sebagainya dapat
dproyeksikan.
Kelemahan
opaque:
a)
Tidak dapat menunjukkan gambar
yang terang karena materi tidak tembus cahaya, kecuali diperketat dan ruangan
gelap.
b) Materi yang terlalu lama diproyeksikan akan
rusak (melengkung atau hangus) karena pemantulan cermin dengan lampu yang cukup
besar.
c)
Kurang
aman bila tersentuh karena panas.
d) Membutuhkan ruangan yang cukup gelap sehingga
kurang cocok untuk pembelajaran.
2.
Media
Audio
Media audio ini dibedakan menjadi media audio tradisional dan media
audio digital.
a)
Media
Audio Tradisional
1)
Audio
kaset, media ini ekonomis, tahan lama, dan mudah digunakan seperti rekaman
suara, musik, dan sebagainya. Kaset audio cukup ekonomis dan mudah digunakan
sehingga pengajar dapat mengembangkan sendiri aplikasinya dengan berbagai
inovasi.
2)
Audio siaran, siaran audio yang
diterima melalui radio juga bernilai dalam meningkatkan materi pembelajaran.
Pada acara radio siaran nasional, seperti RRI, acara penting yang sifatnya
nasional dapat dibawa ke dalam kelas, misalnya saja siaran peringatan hari
kemerdekaan, kebangkitan nasional, pidato presiden, dan lain-lain.
3)
Telepon, guru dapat melakukan
pembicaraan interaktif dengan pembicara tamu melalui telepon ke dalam kelas.
b)
Media
Audio Digital
1)
Media optik,
media audio dapat disimpan di counterpart
atau CD-ROM. Namun, dapat juga digunakan Digital Video Disc (DVD) yang mempunyai memori penyimpanan lebih
banyak.
2)
Audio internet, audio dapat
disajikan melalui internet dengan cara mendownload audio yang diperlukan dalam
pembelajaran. Penggunaan media internet ini perlu disediakan perangkat keras
dan perangkat lunak.
3)
Radio internet. Radio internet
menggunakan internet untuk menawarkan stasiun radio online yang terdiri dari
berbagai program, seperti olah raga, sains, berita nasional, internasional, dan
dunia.
Kelebihan
Media Audio
1) Melatih daya ingat
dan mengungkapkan kembali gagasan cerita yang telah disimak
2) Melatih memisahkan
informasi yang relevan dari yang tak relevan.
3) Melatih daya
analisis
Kelemahan Media Audio
1) Dalam penggunaan
memerlukan latihan khusus
2) Diperlukan juga
banyak perbendaharaan kata bagi para pendengarnya untuk bisa memahami isi pesan
yang disampaikan
3) Dalam hal-hal
tertentu perlu dibantu media visual.
3.
Media Audio-Visual
Alat-alat audio visual
alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya
dapat dilihat. Jadi, media audio-visual adalah media atau alat yang dapat
didengarkan dan dapat dilihat. Alat-alat audio visual gunanya untuk membuat
komunikasi menajdi lebih efektif. Diantara alat-alat audio-visual itu termasuk
video, film bersuara, televisi dll.
Kelemahan dan kelebihan media
audio visual adalah sebagai berikut:
Kelemahan media audio visual :
Kelemahan media audio visual :
1) Sering dianggap sebagai hiburan
TV
2) Kegiatan melihat video adalah kegiatan pasif.
3) Menggunakan video berarti memerlukan dua unit alat, yaitu VCD/DVD dan
monitor TV
4) Dibandingkan dengan media lainnya, harganya relatif lebih mahal
5) Siswa tidak bisa melihat secara cepat bagian-bagian yang sudah tayangan
yang sudah terlewatkan.
6) Tidak mudah dibawa keman – mana, beberapa media pembelajaran audio
visual yang memiliki ukuran besar, cukup menyulitkan untuk dibawa
kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan media pembelajaran audio visual
yang diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda penunjang yang cukup
merepotkan untuk selalu dibawa-bawa
7) Membutuhkan listrik, Untuk media pembelajaran audio visual yang diputar
atau diproyeksikan, harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila
terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup membahayakan apabila tidak
digunakan dengan hati-hati.
8) Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak, Salah satu
keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh
peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul kerugian juga, karena apabila
digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat menjadi cepat rusak.
Sedangkan kelebihan media audio visual adalah :
1) Menarik, Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang
diserap melalui media penglihatan (media visual), sekaligus dengan pendengaran
( media audio ) , dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami
pelajaran yang disampaikan. Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran
audio visual adalah, tampilannya dapat dibuat semenarik mungkin, agar anak
tertarik untuk mempelajarinya. Misalnya dengan animasi – animasi kartun tentang
perkembangiakan makluk hidup yang di kemas dalam cerita yang menarik.
2) Baik untuk semua siswa karena dapat mendengar dan melihat
3) Bisa menampilkan gambar, grafik, diagram, ataupun cerita
4) Variatif, Karena jenisnya yang beragam, guru dapat menggunakan beragam
film yang ada kartun, tiga dimensi, empat dimensi, documenter dan yang lainnya.
Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi
para siswa.
5) Bisa diperlambat dan diulang
6) Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang
7) Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik
C. Cara Memilih Media Pembelajaran
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang guru dalam menggunakan media
pengajaran. Guru hendaknya memiliki pemahaman tentang media pengajaran,
misalnya jenis media, manfaat media, kriteria memilih dan menggunakan media
pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut
menggunakan media dalam pembelajaran siswa. Guru terampil dalam membuat media
pengajaran yang digunakan sebagai alat bantu mengajar. Misalnya dengan
menggunakan media dua dimensi atau media
grafis, media tiga dimensi ataupun media proyeksi. Terakkhir yaitu pemilihan
dan keterampilan dalam menilai penggunaan keefektifan penggunaan media
pengajaran. Penilaian keefektifan penggunaan media merupakan hal penting bagi
guru untuk menentukan apakah penggunaan media itu diperlukan atau tidak. Jika
tidak diperlukan dan tidak mempengaruhi prestasi belajar, maka media
pembelajaran tidak perlu digunakan dan guru hendaknya menmcari alternatif lain
yang dapat digunakan untuk mendukung media pembelajaran.
Dalam
memilih media pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Kriteria-kriteria tersebut adalah:
1.
Ketepatan dalam
memilih media pengajaran
Artinya
media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah
ditentukan. Tujuan tersebut berisi unsur pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis yang memungkinkan digunakannya media pengajaran.
2.
Dukungan terhadap isi
bahan pelajaran
Artinya
bahan pelajaran yang bersifat fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat
memerlukan bantuan media pengajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa.
3.
Kemudahan memperoleh
media
Artinya
media yang digunakan mudah diperoleh, paling tidak media tersebut dapat dibuat
guru pada saat mengajar. Misalnya media grafis yang mudah dibuat oleh guru dan
tidak memerlukan biaya yang mahal serta penggunannya praktis.
4.
Keterampilan guru
dalam menggunakannya
Apapun
media yang digunakan, guru hendaknya dapat mengguanakan media tersebut dalam
proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan terletak pada media
yang digunakan, tapi dari bagaimana cara guru menggunakan media tersebut dan
dampak bagi proses pengajaran. Adanya OHP, computer, proyektor film dan
alat-alat lainnya tidak berarti apa-apa jika guru tidak dapat menggunakannya
untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
5.
Tersedia waktu untuk
menggunakannya
Media
tersebut dapat memberikan manfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
6.
Sesuai dengan taraf
berpikir siswa
Pemilihan media
harus sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang terkandung di
dalamnya dapat dipahami siswa. Media grafis yang berisi angka dalam bentuk
persen untuk siswa SD tidak ada manfaatnya. Dan lebih tepat jika media yang
digunakan adalah poster atau gambar.
Dengan
kriteria pemilihan media tersebut, guru dapat lebih mudah menggunakan media
mana yang dianggap tepat untuk membantu tugas guru sebagai pengajaran.
Penggunaan media pengajaran hendaknya jangan dipaksakan sehingga mempersulit
tugas guru, tapi harus mempermudah tugas guru dalam menjelaskan pelajaran. Oleh
karena itu, media pengjaran bukan suatu keharusan tetapi sebagai pelengkap jika
dipandang perlu dalam meningkatkan kualitas belajar dan mengajar.
D.
Manfaat
Media Pembelajran
Media
pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Adapun manfaat media
pengajaran dalam proses belajar siswa, antara lain:
1.
Pengajaran akan lebih
menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.
2.
Bahan pengajaran akan
lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami siswa dan memungkinkan siswa
menguasai pengajaran dengan baik.
3.
Metode mengajar akan
lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturab
kata-kata guru. Sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apalagi jika guru tersebut mengajar untuk setiap jam pelajaran.
4.
Siswa lebih banyak
melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi
juga kegiatan lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan
sebagainya.
Sebagai
contoh penggunaan peta atau globe dalam Ilmu Bumi. Pada dasarnya merupakan
bentuk sederhana dari konsep geografis, sehingga dapat dipelajari siswa dalam
bentuk nyata dan jelas. Demikian pula penggunaan diagram yang melukiskan
hubungan dan alur-alur terjadinya bel listrik atau bunyi radio merupakan
gambaran dan konsep berpikir abstrak dalam wujud yang mudah dipelajari siswa.
Penelitian
yang dilakukan terhadap penggunaan media pengajaran dalam proses belajar
mengajar sampai pada kesimpulan bahwa proses dan hasil belajar siswa
menunjukkan perbedaan yang berarti antara pengajaran tanpa media dan pengajaran
menggunakan media. Oleh sebab itu, penggunaan media pengajaran dalam proses
pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran.
|
A.
Kesimpulan
Dari perumusan
masalah dan pembahasan tentang media pembelajaran dan urgensi pemilihan media
pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dan pemilihan media
pembelajaran adalah media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara atau penyalur untuk
mengirimkan pesan (materi pembelajaran) oleh pengirim (guru) kepada penerima
(peserta didik), sehingga penerima dapat terangsang pikiran, minat, perasaan, dan
perhatiannya sehingga proses belajar mengajar terjadi.
Media
pembelajaran digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu media visual. Media
visual dapat berupa gambar diam, poster, karikatur, peta dan globe, relia dan
model, ilustrasi, bagan, grafik serta berbagai jenis papan, seperti papan
tulis, papan flanel dan lain-lain. Media audio yang dapat berupa audio
tradisional dan audio digital. Selanjutnya adalah media audio-visual adalah
media atau alat yang dapat didengarkan dan dapat dilihat. Semua media-media
pemelajaran tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihannya masing-masing.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang guru dalam menggunakan media
pengajaran. Guru hendaknya memiliki pemahaman tentang media pengajaran,
misalnya jenis media, manfaat media, kriteria memilih dan menggunakan media
pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut
menggunakan media dalam pembelajaran siswa. Hal-hal
tersebut di pembahasan juga sudah menunjukkan seberapa pentingnya pemilihan
media pembelajaran agar tercipta suatu proses pembelajaran yang lebih mantap
dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Penggunaan
media pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi
kualitas pengajaran.
0 comments:
Post a Comment