Friday 25 January 2013

MEDIA PEMBELAJARAN


MEDIA PEMBELAJARAN

A.                Hakikat Media Pembelajaran dan Sumber Pembelajaran
Media pembelajaran berbeda dengan sumber pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Banyak orang yang mendefinisikan hakikat media pembelajaran. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Bretz dalam Media Pembelajaran (Sri Anifah : 2008) mengatakan bahwa media adalah sesuatu yang terletak di tengah-tengah, jadi suatu perantara yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya suatu hubungan, dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Pendapat lain menyebutkan bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual (Gerlach & Ely : 1980).
Dari beberapa pengertian media pembelajaran di atas dapat diambil kesimpulan, yaitu media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara atau penyalur untuk mengirimkan pesan (materi pembelajaran) oleh pengirim (guru) kepada penerima (peserta didik), sehingga penerima dapat terangsang pikiran, minat, perasaan, dan perhatiannya sehingga proses belajar mengajar terjadi.

3
Sedangkan sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar. Dalam buku Media Pembelajaran (Sri Anitah : 2008) Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan mengklasifikasikan sumber pembelajaran menjadi dua, yaitu : resources by design adalah sumber belajar yang dirancang dan resources by utilization adalah sumber belajar yang dimanfaatkan. Sumber pembelajaran yang dirancang, maksudnya adalah sumber belajar tersebut sengaja di rancang atau dibentuk untuk keperluan pembelajaran, seperti : buku paket, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan modul. Sedangkan sumber pembelajaran yang dimanfaatkan maksudnya adalah sesuatu yang sudah ada sebelumnya atau sudah tersedia dan dapat tinggal dimanfaatkan untuk keperluan belajar, seperti : pasar, museum, kebun binatang, lingkungan.

B.     Jenis-Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran
Dalam pendidikan, terdapat beberapa jenis media pembelajaran. Pengertiam media pembelajaran sampai saat ini masih merujuk pada peralatan. Association of Education and Communication Technology (1977) memiliki pendapat bahwa media adalah perangkat lunak atau software berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan. Sedangkan perangkat keras atau hardware merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut. Dari hal tersebut muncullah berbagai peralatan yang berteknologi elektronik seperti alat cetak, televisi, film, program audio, komputer dan sebagainya. Hal-hal ini yang menyebabkan timbulnya usaha untuk mengelompokkan atau mengklasifikasi media-media sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristiknya masing-masing media. Beberapa contoh pengklasifikasian atau taksonominya adalah sebagai berikut :
1.      Taksonomi menurut Rudy Bretz. Bretz mengidentifikasikan media menjadi tiga unsur, yaitu : a. suara, b. visual, c. gerak, garis, dan simbol. Ia juga membedakan antara media siar atau telekomunikasi dan media rekam, sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu : a. media audio visual gerak, b. media audio visual diam, c. media audio semi gerak, d. media visual gerak, e. media visual diam, f. media semi gerak, g. media audio dan h. media cetak.
2.     


Taksonomi menurut Briggs. Briggs menyusun klasifikasinya lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan oleh media tersebut, yaitu : obyek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film, televise dan gambar.
3.      Taksonomi menurut Gagne. Ia membuat tujuh macam media, yaitu : benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar.
4.      Taksonomi menurut Edling. Kegiatan belajar dengan menggunakan media memerlukan rangsangan dan tanggapan. Rangsangan dan tanggapan ini menurut Edling merupakan variabel dari pembelajaran menggunakan media. Media merupakan bagian dari unsur rangsangan belajar, yaitu dua untuk pengalaman audio, dua untuk pengalaman visual, dua pengalaman belajar tiga dimensi.
Berikut ini adalah jenis-jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam kegitan belajar mengajar :
1.      Media Visual
Media visual juga disebut sebagai media pandang, karena dalam menggunakan media ini digunakan indera penglihatan. Media visual ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.       Media visual yang yang tidak diproyeksikan
Media visual yang tidak diproyeksikan merupakan media yang tidak memerlukan proyektor dan layar untuk memproyeksikan. Media ini digunakan oleh guru karena lebih mudah menggunakannya dan lebih mudah pula dalam pembuatannya. Termasuk dalam jenis ini adalah :
1)      Gambar Diam (Still Picture)


Melalui gambar dapat ditunjukkan kepada siswa tentang suatu tempat, orang, dan segala sesuatu. Gambar juga dapat memberikan gambaran dari wakttu yang telah lalu atau gambaran masa depan. Gambar yang biasa digunakan dalam pembelajaran, yaitu potret, kartu pos, katalog, dan gambar cetak. Gambar digunakan sebagai media karena dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk lebih nyata, relatif tidak mahal, sangat mudah digunakan, dan dapat dipakai untuk berbagai macam bidang studi. Sedangkan kelemahannya adalah terkadang gambar berukuran kecil untuk dipakai dalam kelas yang besar, tidak dapat menunjukkan gerak, dan tidak setiap siswa dapat menginterpretasikan gambar tersebut.
2)      Ilustrasi
Ilustrasi didefinisikan sebagai gambar atau wujud yang menyertai teks. Gambar ini digunakan untuk memperjelas teks atau tulisan yang ditampilkan.
3)      Karikatur
Karikatur adalah gambar yang disederhanakan bentuknya dan biasanya berisi sindiran. Karikatur ini dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk semua tingkatan sosial. Karikatur juga dapat berbicara universal tampa memerlukan penjelasan. Selain menarik, karikatur juga dapat menarik perhatian orang dan memperjelas ide serta informasi yang dikemukakan.
4)      Poster
Poster merupakan suatu gambar yang mecampurkan unsur-unsur visual seperti, garis, gambar, dan kata-kata, yang bermaksud untuk menarik perhatian dan memberikan informasi secara singkat dan cepat. Sebaiknya, poster dibuat dengan warna-warna yang menarik.
5)      Bagan
Bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan kata-kata. Beberapa jenis bagan antara lain adalah :
a)      Bagan organisasi. Bagan organisasi adalah bagan yang menjelaskan hubungan fungsional antara bagian-bagian dalam suatu oraganisasi. Misalnya bagan kepengurusan OSIS.
b)      Bagan bergambar. Bagan bergambar disebut juga bagan lukisan. Bagan lukisan merupakan bagan yang disampaikan dalam bentuk lukisan atau gambar. Misalnya, pada peta dicantumkan gambar binatang yang hidup di daerah tersebut.
c)     


Bagan perbandingan atau perbedaan. Bagan model ini menunjukkan perbandingan atau perbedaan sesuatu yang ditunjukkan dengan lukisan kata-kata.
d)     Bagan pandangan tembus. Bagan pandangan tembus adalah bagan yang menjelaskan keadaan di dalam suatu benda. Misalnya, interior pesawat, mobil dan lain-lain.
e)      Bagan keadaan. Bagan keadaan adalah bagan yang menjelaskan keadaan suatu benda dengan bermacam-macam ukran. Misalnya, macam-macam ukuran obeng.
f)       Bagan terurai. Bagan terurai adalah bagan yang memberikan gambaran secara terurai tetapi dalam urutan semula.
g)      Bagan petunjuk. Bagan petunjuk adalah bagan yang memberikan petunjuk pembuatan sesuatu. Misalnya, pembuatan bangunan, jembatan atau bangku.
h)      Bagan waktu. Bagan waktu adalah bagan yang melukiskan keadaan waktu tertentu terjadinya suatu proses. Contoh fase pertumbuhan katak, atau fase bentuk bulan.
i)        Bagan skematik. Bagan skematik adalah bagan yang menerangkan jalannya sesuatu atau menerangkan bagian-bagian yang penting. Misalnya skema pencernaan makanan, yaitu bagaimana makanan diproses dari mulut sampai ke anus.
j)        Bagan lembaran balik (flip chart). Bagan lembaran balik merupakan susunan gambar-gambar yang digantung pada suatu gantungan kecil yang cara menunjukkannya dengan dibalik satu per satu.
6)      Grafik


Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar dan sering dilengkapi simbol-simbol verbal. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Ada beberapa macam grafik yang dapat digunakan, yaitu :
a)      Grafik Garis (Line Graphs). Grafik garis termasuk dalam kelompok grafik dua skala atau dua proses yang yang dinyatakan dengan garis vertikal dan garis horisontal yang saling bertemu.
b)      Grafik Batang. Grafik batang ini juga menggunakan garis vertikal dan horisontal. Kegunaan dari grafik ini adalah untuk membandingkan suatu objek , atau peristiwa  yang sama dalam waktu yang berbeda, atau menggambarkan suatu objek yang berbeda terhadap suatu yang sama.
c)      Grafik Lingkaran (Circle Graphs). Grafik lingkaran ini u tuk menggambarkan bagian-bagian dari keseluruhan serta perbandingan bagian-bagian tersebut.
7)      Peta dan Globe
Peta dan globe pada dasarnya adalah gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau beberapa bagian dari bumi tersebut yang menunjukkan ukuran dan posisi yang relatif, menurut skala yang digambarkan. Perbedaannya adalah, peta menggunakan kertas yang datar dan persegi panjang, sedangkan globe berbetuk bulatan seperti bentuk bumi yang sebenarnya. Menggunakan peta dan globe dalam belajar mengajar dapat membantu siswa untuk mengerti posisi suatu daerah, memungkin siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, dan lain-lain.
8)      Realia dan Model
Realia atau juga disebut sebagai objek adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk utuh. Misalnya, orang, binatang, rumah dan sebagainya.  Sedangkan model adalah media tiga dimens yang mewakili benda sebenarnya, mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi.
9)      Berbagai jenis papan
a)      Papan Tulis


Papan tulis adalah media yang sudah digunakan sehari-hari dalam pembelajaran di kelas. Papan tulis ada yang berwarna hitam atau blackboard dan berwarna putih atau whiteboard. Pada papan tulis hitam guru dapat  menggunakan kapur dengan berbagai warna untuk menuliskan atau menggambarkan tentang materi yang akan diajarkan. Sedangkan dengan papan tulis putih, guru menggunakan spidol khusus papan tulis putih.
b)      Papan Flanel (Flannel Board)
Papan tulis flanel adalah papan yang ditempeli kain flanel untuk melekatkan sesuatu di atasnya. Papan ini berguna untuk meragakan suatu gambar yang telah disiapkan sebelumnya oleh guru. Gambar-gambar yang disajikan akan dengan mudah ditempel dan dilepas kembali sehingga dapat dipakai berkali-kali.
c)      Papan bulein (Bulletin Board)
Papan buletin adalah papan yang tidak dilapisi kain flanel, akan tetapi gambar-gambar langsung ditempel pada papan tersebut. Fungsinya adalah menerangkan sesuatu dan untuk memberitahukan informasi. Papan buletin dapat dibuat dari karangan anak, berita dan sebagainya.
d)     Papan Peragaan (Display Board)
Papan peragaan berguna untuk suatu pameran dengan menempelkan berbagai bentuk seperti gambar, diagram, bagan, atau foto dengan beberapa tulisan singkat.

b.      Media visual yang diproyeksikan
Media ini merupakan media visual yang dapat dproyeksikan pada layar melalui proyektor. Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunak berupa gambar atau tulisan yang akan diproyeksikan dan perangkat keras berupa proyektor. Jenis-jenis media visual antara lain sebagai berikut:
1)      Overhead Projector (OHP)
OHP merupakan salah satu alat proyektor yang digunakan untuk memproyeksikan (memantulkan) objek yang tembus cahaya (transparan) ke permukaan layar. Alat ini dapat digunakan oleh guru sebagai pengganti papan tulis, diletakkan di atas meja, dengan layar pada dinding di depan kelas. Tinggi layar tidak kurang dari satu meter dari lantai dengan posisi agak condong ke depan 20o.
Kelebihan menggunakan OHP:
a)      Guru dapat mempersiapkan materi pelajaran sebelumnya sehingga jam mengajar dapat dimanfaatkan dengan efisien.
b)      Tidak menyebabkan tangan kotor seperti pada kapur.
c)      Dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai bidang studi.
d)     Sinar lampunya cukup terang sehigga dapat digunakan di ruangan normal (tidak perlu digelapkan).
e)      Guru berhadapan dengan siswa sehingga kontak guru dengan siswa tetap berlangsung.
f)       Mudah digunakan karena sederhana.
g)      Dapat digunakan dalam kelas yang jumlah siswanya besar.
Kelemahan menggunakan OHP:
a)      Efektifitas penggunaan OHP tergantung pada penyaji.
b)      OHP tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.
c)      Bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, dan Koran tidak dapat langsung diproyeksikan karena perlu dipindahkan dulu pada bahan transparan.
d)     Kadang-kadang ada bagian yang tidak dapat dilihat saat guru menambahkan suatu tulisan pada transparan karena tertutup oleh badan guru
2)      Slide (film bingkai)
Slide merupakan suatu gambar transparan berbentuk kecil dan bersifat individual (dipertunjukkan satu per satu). Materi yang berupa gambar, kata-kata atau lukisan dapat ditulis dengan tangan atau hasil pemotretan. Ukuran slide biasanya 24 x 36 mm.film slide yang telah dicuci, dibingkai dan diatur satu per satu sesuai dengan yang sudah direncanakan yang kemudian disajikan melalui proyektor.
Kelebihan slide
a)      Gambar yang bersifat individual memudahkan guru dalam mengatur urutan penyajian.
b)      Materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan menggunakan prinsip pemotretan.
c)      Lama penyajian suatu gambar dapat diatur sesuai kebutuhan.
d)     Proyektor slide yang bersifat otomatis dapat menampilkan slide sendiri sesuai urutan yang telah diatur.
e)      Bersifat sederhana sehingga mudah digunakan.
f)       Dapat digunakan untuk pembelajaran individual maupun kelompok.

Kelemahan slide
a)      Tida dapat member kesan yangberhubungan dengan gerak, emosi maupun suara.
b)      Pembuatan bahan memerlukan biaya yang lebih mahal dibandingkan OHP.
c)      Gambar yang bersifat indivual mudah hilang.
d)     Keslahan menampatkan gambar menyebabkan gambar terbalik pada layar.
e)      Tidak dapat menunjukkan kedalaman benda (dimensi tiga).
f)       Slide yang dibuat dari kaca mudah pecah.
g)      Membutuhkan keterangan banyak dari guru.
h)      Sulit menunjukkan hubungan karena gambar yang lepas-lepas, sehingga dapat merosot menjadi pertunjukkan gambar.

3)      Filmstrip (Film Rangkai)
Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35 mm yang berisi rangkaian gambar mati yang saling berkaitan dan ditunjukkan pada layar melalui proyektor.  Ada dua macam filmstrip, yaitu:
a)      Ruas rangkap (double frame) dengan lebar 35 mm.
b)      Ruas tunggal (single frame) dengan panjang 5 mm.
4)      Opaque Projector
Opaque artinya tidak tembus cahaya. Benda-benda yang tidak tembus cahaya (non transparan) seperti perangko, buku, majalah, mata uang dapat droyeksikan menggunakan opaque.
Kelebihan opaque:
a)      Berbagai materi pelajaran dari buku, Koran, majalah, peta dan sebagainya dapat ditunjukkan secara langsung.
b)      Perangkat lunak tidak membutuhkan biaya yang banyak karena dapat diambil secara langsung.
c)      Dapat dipakai berulang-ulang.
d)     Berbagai objek tiga dimensi seperti mata uang logam, daun, serangga dan sebagainya dapat dproyeksikan.
Kelemahan opaque:
a)      Tidak dapat menunjukkan gambar yang terang karena materi tidak tembus cahaya, kecuali diperketat dan ruangan gelap.
b)      Materi yang terlalu lama diproyeksikan akan rusak (melengkung atau hangus) karena pemantulan cermin dengan lampu yang cukup besar.
c)      Kurang aman bila tersentuh karena panas.
d)     Membutuhkan ruangan yang cukup gelap sehingga kurang cocok untuk pembelajaran.

2.      Media Audio
Media audio ini dibedakan menjadi media audio tradisional dan media audio digital.
a)      Media Audio Tradisional
1)      Audio kaset, media ini ekonomis, tahan lama, dan mudah digunakan seperti rekaman suara, musik, dan sebagainya. Kaset audio cukup ekonomis dan mudah digunakan sehingga pengajar dapat mengembangkan sendiri aplikasinya dengan berbagai inovasi.
2)      Audio siaran, siaran audio yang diterima melalui radio juga bernilai dalam meningkatkan materi pembelajaran. Pada acara radio siaran nasional, seperti RRI, acara penting yang sifatnya nasional dapat dibawa ke dalam kelas, misalnya saja siaran peringatan hari kemerdekaan, kebangkitan nasional, pidato presiden, dan lain-lain.
3)      Telepon, guru dapat melakukan pembicaraan interaktif dengan pembicara tamu melalui telepon ke dalam kelas.
b)      Media Audio Digital
1)      Media optik, media audio dapat disimpan di counterpart atau CD-ROM. Namun, dapat juga digunakan Digital Video Disc (DVD) yang mempunyai memori penyimpanan lebih banyak.
2)      Audio internet, audio dapat disajikan melalui internet dengan cara mendownload audio yang diperlukan dalam pembelajaran. Penggunaan media internet ini perlu disediakan perangkat keras dan perangkat lunak.
3)      Radio internet. Radio internet menggunakan internet untuk menawarkan stasiun radio online yang terdiri dari berbagai program, seperti olah raga, sains, berita nasional, internasional, dan dunia.

Kelebihan Media Audio
1)      Melatih daya ingat dan mengungkapkan kembali gagasan cerita yang telah disimak
2)      Melatih memisahkan informasi yang relevan dari yang tak relevan.
3)      Melatih daya analisis

Kelemahan Media Audio
1)      Dalam penggunaan memerlukan latihan khusus
2)      Diperlukan juga banyak perbendaharaan kata bagi para pendengarnya untuk bisa memahami isi pesan yang disampaikan
3)      Dalam hal-hal tertentu perlu dibantu media visual.

3.      Media Audio-Visual
Alat-alat audio visual alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Jadi, media audio-visual adalah media atau alat yang dapat didengarkan dan dapat dilihat. Alat-alat audio visual gunanya untuk membuat komunikasi menajdi lebih efektif. Diantara alat-alat audio-visual itu termasuk video, film bersuara, televisi dll.
Kelemahan dan kelebihan media audio visual adalah sebagai berikut:
 Kelemahan media audio visual :
1)       Sering dianggap sebagai hiburan TV
2)      Kegiatan melihat video adalah kegiatan pasif.
3)      Menggunakan video berarti memerlukan dua unit alat, yaitu VCD/DVD dan monitor TV
4)      Dibandingkan dengan media lainnya, harganya relatif lebih mahal
5)      Siswa tidak bisa melihat secara cepat bagian-bagian yang sudah tayangan yang sudah terlewatkan.
6)      Tidak mudah dibawa keman – mana, beberapa media pembelajaran audio visual yang memiliki ukuran besar, cukup menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan media pembelajaran audio visual yang diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda penunjang yang cukup merepotkan untuk selalu dibawa-bawa
7)      Membutuhkan listrik, Untuk media pembelajaran audio visual yang diputar atau diproyeksikan, harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup membahayakan apabila tidak digunakan dengan hati-hati.
8)      Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak, Salah satu keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul kerugian juga, karena apabila digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat menjadi cepat rusak.

Sedangkan kelebihan media audio visual adalah :
1)      Menarik, Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual), sekaligus dengan pendengaran ( media audio ) , dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran audio visual adalah, tampilannya dapat dibuat semenarik mungkin, agar anak tertarik untuk mempelajarinya. Misalnya dengan animasi – animasi kartun tentang perkembangiakan makluk hidup yang di kemas dalam cerita yang menarik.
2)      Baik untuk semua siswa karena dapat mendengar dan melihat
3)      Bisa menampilkan gambar, grafik, diagram, ataupun cerita
4)      Variatif, Karena jenisnya yang beragam, guru dapat menggunakan beragam film yang ada kartun, tiga dimensi, empat dimensi, documenter dan yang lainnya. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi para siswa.
5)      Bisa diperlambat dan diulang
6)      Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang
7)      Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik

C.     Cara Memilih Media Pembelajaran
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang guru dalam menggunakan media pengajaran. Guru hendaknya memiliki pemahaman tentang media pengajaran, misalnya jenis media, manfaat media, kriteria memilih dan menggunakan media pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut menggunakan media dalam pembelajaran siswa. Guru terampil dalam membuat media pengajaran yang digunakan sebagai alat bantu mengajar. Misalnya dengan menggunakan media dua  dimensi atau media grafis, media tiga dimensi ataupun media proyeksi. Terakkhir yaitu pemilihan dan keterampilan dalam menilai penggunaan keefektifan penggunaan media pengajaran. Penilaian keefektifan penggunaan media merupakan hal penting bagi guru untuk menentukan apakah penggunaan media itu diperlukan atau tidak. Jika tidak diperlukan dan tidak mempengaruhi prestasi belajar, maka media pembelajaran tidak perlu digunakan dan guru hendaknya menmcari alternatif lain yang dapat digunakan untuk mendukung media pembelajaran.
Dalam memilih media pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Kriteria-kriteria tersebut adalah:
1.      Ketepatan dalam memilih media pengajaran
Artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditentukan. Tujuan tersebut berisi unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis yang memungkinkan digunakannya media pengajaran.
2.      Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
Artinya bahan pelajaran yang bersifat fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media pengajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa.
3.      Kemudahan memperoleh media
Artinya media yang digunakan mudah diperoleh, paling tidak media tersebut dapat dibuat guru pada saat mengajar. Misalnya media grafis yang mudah dibuat oleh guru dan tidak memerlukan biaya yang mahal serta penggunannya praktis.
4.      Keterampilan guru dalam menggunakannya
Apapun media yang digunakan, guru hendaknya dapat mengguanakan media tersebut dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan terletak pada media yang digunakan, tapi dari bagaimana cara guru menggunakan media tersebut dan dampak bagi proses pengajaran. Adanya OHP, computer, proyektor film dan alat-alat lainnya tidak berarti apa-apa jika guru tidak dapat menggunakannya untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
5.      Tersedia waktu untuk menggunakannya
Media tersebut dapat memberikan manfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
6.      Sesuai dengan taraf berpikir siswa
Pemilihan media harus sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami siswa. Media grafis yang berisi angka dalam bentuk persen untuk siswa SD tidak ada manfaatnya. Dan lebih tepat jika media yang digunakan adalah poster atau gambar.
Dengan kriteria pemilihan media tersebut, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu tugas guru sebagai pengajaran. Penggunaan media pengajaran hendaknya jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus mempermudah tugas guru dalam menjelaskan pelajaran. Oleh karena itu, media pengjaran bukan suatu keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu dalam meningkatkan kualitas belajar dan mengajar.

D.    Manfaat Media Pembelajran
Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Adapun manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa, antara lain:
1.      Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.
2.      Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami siswa dan memungkinkan siswa menguasai pengajaran dengan baik.
3.      Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturab kata-kata guru. Sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi jika guru tersebut mengajar untuk setiap jam pelajaran.
4.      Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga kegiatan lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan sebagainya.
Sebagai contoh penggunaan peta atau globe dalam Ilmu Bumi. Pada dasarnya merupakan bentuk sederhana dari konsep geografis, sehingga dapat dipelajari siswa dalam bentuk nyata dan jelas. Demikian pula penggunaan diagram yang melukiskan hubungan dan alur-alur terjadinya bel listrik atau bunyi radio merupakan gambaran dan konsep berpikir abstrak dalam wujud yang mudah dipelajari siswa.
Penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar sampai pada kesimpulan bahwa proses dan hasil belajar siswa menunjukkan perbedaan yang berarti antara pengajaran tanpa media dan pengajaran menggunakan media. Oleh sebab itu, penggunaan media pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran.


A.    Kesimpulan
Dari perumusan masalah dan pembahasan tentang media pembelajaran dan urgensi pemilihan media pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran adalah media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara atau penyalur untuk mengirimkan pesan (materi pembelajaran) oleh pengirim (guru) kepada penerima (peserta didik), sehingga penerima dapat terangsang pikiran, minat, perasaan, dan perhatiannya sehingga proses belajar mengajar terjadi.
Media pembelajaran digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu media visual. Media visual dapat berupa gambar diam, poster, karikatur, peta dan globe, relia dan model, ilustrasi, bagan, grafik serta berbagai jenis papan, seperti papan tulis, papan flanel dan lain-lain. Media audio yang dapat berupa audio tradisional dan audio digital. Selanjutnya adalah media audio-visual adalah media atau alat yang dapat didengarkan dan dapat dilihat. Semua media-media pemelajaran tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihannya masing-masing.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang guru dalam menggunakan media pengajaran. Guru hendaknya memiliki pemahaman tentang media pengajaran, misalnya jenis media, manfaat media, kriteria memilih dan menggunakan media pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut menggunakan media dalam pembelajaran siswa. Hal-hal tersebut di pembahasan juga sudah menunjukkan seberapa pentingnya pemilihan media pembelajaran agar tercipta suatu proses pembelajaran yang lebih mantap dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Penggunaan media pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran.

















0 comments:

Post a Comment

wibiya widget