Monday 30 January 2012

Peranan Manusia dalam Biosfer

Berikan masukan yang bermanfaat untuk hasil kelompok ini! Terimakasih

PERANAN MANUSIA DALAM BIOSFER


A.    Pengertian Biosfer
Biosfer yaitu suatu tempat tinggal makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk hidup itu terbentuk hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi yang mengelilinginya.

B.     Peranan Manusia dalam Biosfer
1. Manusia sebagai organisme yang dominan secara ekologik
               Manusia memiliki peranan penting dalam biosfer karena manusia merupakan makhluk yang dominan secara ekologik. Terdapat dua alasan mengapa manusia disebut dominan secara ekologik, yakni: 1. Manusia  dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan, jika dibandingkan makhluk lain yang ada di ekosistem. 2. Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkunagn tempat hidupnya atau terhadap organisme lainnya. Suatu makhluk dikatakan dominan secara ekologik ketika menyangkut jumlah anggota populasi, ukuran tubuh maupun kemampuan untuk mengubah lingkungannya.
2. Manusia sebagai makhluk pembuat alat
               Manusia memiliki beberapa kekurangan dari hewan besar yang ada, namun kekurangan ini sifat penglihatan tiga dimensi, kemampuan penalaran yang besar, dan kemampuan membuat alat atau perkakas. Kemampauan membuat alat, erat hubunagnnya dengan sikap tegak manusia yang memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya. Di samping itu kemampuan itu juga erat hubungannya dengan kemampuan penglihatan, kecekatan, dan kemampuan penalaran dari otaknya yang lebih tinggi. Jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan membuat dan menggunakan alat.
3. Manusia sebagai makhluk perampok
               Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangna alat-alat yang digunakannya. Manusia dengan makhluk yang paling hebat dalam mengeksploitasi ekosistem. Ia dapat mengeksploitasi baik ekosistem darat maupun air, hal ini terjadi karena sifatnya yang omnivore dan kebutuhannya yang beraneka ragam. Sejak semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja, tetapi juga untuk keperluan lainnya misalnya pakaian dan perumahan.
4. Manusia sebagai penyebab evolusi
               Pesatnya perkambangan pengetahuan merupakan penyebab utama dalam proses evolusi organic. Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik disengaja atau tidak akan mempercepat evolusi organic. Cara manusia mempercepat evolusi adalah dengan membudidayakan hewan dan tumbuhan, menciptakan habitat baru serta penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan. Perkembangan hewan maupun tumbuhan yang dipelihara manusia, sejak awal menghasilkan jenis-jenis organisme baru (varietas baru) yang tidak akan bertahan hidup tanpa campur tangan manusia, contohnya adalah padi, jagung dan sapi perah.
5. Manusia sebagai makhluk pengotor
               Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungannya. Hewan membuang kotoran berupa faeces yang dapat diuraikan untuk  di daur ulang karena terdiri dari zat organic. Namun, pada manusia, selain faices, manusia juga membuang kotoran zat organic lain yang penguraiannya sangat lambat, seperti kotoran dari bahan sintetik bahkan zat  beracun. Sumber kotoran manusia ini berasal dari rumah, perkebunan tempat kerja, alat transportas,  dan kegiatan lainnya. Semua ini mencemari lingkungan.

Di Indonesia ada beberapa cara yang digunakan pemerintah untuk menaggulangi masalah kependudukan dan lingkungan ini, antara lain:
a.       Mensukseskan program keluarga berencana.
Program keluarga berencana sebagai kebijakan kependudukan nasional telah dicanangkan sejak tahun 1969. Tujuan kebijakan kependudukan ini adalah untuk mengatur jumlah penduduk dan kualitas sehinggga kemakmuran diharapkan dapat meningkat. Yang dilakukan KB adalah Fertility control yaitu pengendalian kesuburan melalui beberapa tahapan tertentu . Program KB ini sekarang sudah menuju pada norma keluarga kecil dengan jumlah anak paling banyak dua orang. Usaha peningkatan keluarga berencana ini penting karena dapat diharapkan adanya penurunan tingkat kematian. Negara-negara berkembang pada umumnya menanggapi masalah kependudukan nasional lewat lima tahap.
b.    Mensukseskan program pemindahan pendudukan (transmigrasi).
Menurut Heeren dalam Daldjoeni (1986), transmigrasi adalah perpindahan orang dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya di dalam batas satu negara dan dalam rangka kebiaksanaan pemerintah untuk tercapainya penyebaran penduduk yang seimbang. Daerah yang merupakan sasaran bagi pelaksanaan transmigrasi adalah daerah yang berpenduduk 1000 jiwa/km2 atau lebih, daerah yang terkena bencana alam dan daerah kritirs yang perlu direhabilitasi.
c.       Melaksanakan program indusrialisasi.
Dalam melaksanakan program industrialisasi, diharapkan luas tanah yang tidak cukup untuk menampung keluarga melalui pertanian diubah menjadi daerah industri. Pembangunan industri akan menimbulkan dampak lingkungan pada berbagai sektor, misalnya sektor pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan, dan juga lingkungan pemukiman.
d.      Berusaha mengubah pola bertani sehingga tidak merusak struktur tanah.
Contohnya melaui pola bertani dengan menggunakan terasering (sengkedan) dan meningkatkan daya dukung alam. Petani mulai mendesak ke daerah-daerah pegunungan untuk usaha pertaniannya. Hutan sebagai pelindung dibuka menjadi tanah pertanian dan pemukiman, tanah sawah mengering, dan erosi semakin meningkat. Teknologi modern banyak diterapkan untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya pada waktu yang sesingkat-singkatnya. Sejalan dengan kemajuan pembangunan industry, terjadi pula perubahan lingkunagn hidup yang terlihat nyata. Perubahan itu sering membawa efek negatif yang tidak menguntungkan bagi kelestarian lingkungan hidup. Udara banyak terpolusi dan pencemaran udara dan air.

C.    Kewajiban dan Hak Manusia terhadap Biosfer
Kewajiban manusia terhadap biosfer menurut undang-undang No.23 Tahun 1997:
1.      Setiap orang berkewajiban memelihara pelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan (pasal 6 ayat 1).
Kewajiban setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat ini tidak terlepas dari kedudukannya sebagai anggota masyarakat mencerminkan harkat manusia sebagai individu dan makhluk social. Kewajiban tersebut mengandung makna bahwa setiap orang turut berperan serta dalam upaya memelihara lingkungan hidup. Misalnya, peran serta dalam mengembangkan budaya bersih lingkungan hidup, kegiatan penyuluhan dan bimbingan di bidang lingkungan hidup.
2.      Setiap orang yang melakukan usaha dan atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup (pasal 6 ayat 2)
Informasi yang benar dan akurat itu dimaksudkan untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jadi kewajiban manusia terhadap biosfer meliputi:
1.      Menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup
2.      Mencegah dan menanggulangi pencemafran dan perusakan terhadap lingkungan hidup
3.      Memberikan informasi yang jujur tentang keadaan lingkungan hidup
4.      Menggunakan sumber daya alam secara tidak berlebihan
Hak manusia terhadap biosfer menurut Undang- undang No. 23 Tahun 1997:
1.      Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat (pasal 5 ayat1).
2.      Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup (pasal 5 ayat 2).
Hak atas informasi lingkungan hidup merupakan suatu konsekuensi logis dari hak berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berlandaskan pada azas keterbukaan. Hak atas informasi lingkungan hidup akan meningatkan nilai dan efektivitas peran serta dalam pengelolaan lingkungan hidup, di samping akan membuka peluang bagi masyarakat untuk mengaktualisasikan haknya atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Informasi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ini dapat berupa data, keterangan, atau informasi lain yang berkenaan dengan pengelolaan lingkungan hidup yang menurut sifat dan tujuannya memang terbuka untuk diketahui masyarakat, seperti dokumen analisis mengenai dampak lingkungan hidup, laporan, dan evaluasi hasil pemantauan lingkungan hidup, baik pemantauan penataan maupun pemantauan perubahan kualitas lingkungan hidup, dan rencana tata ruang.
3.      Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku (pasal 5 ayat 3).
Peran sebagaimana dimaksud dalam pasal ini meliputi peran dalam proses pengambilan keputusan, baik dengan cara mengajukan keberatan, maupun dengan pendapat atau dengan secara lain yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Peran tersebut dilakukan antara lain dalam proses penilaian analisis mengenai dampak lingkungan hidup atau rumusan kebijakan lingkungan hidup. Pelaksanaanya didasarkan pada prinsip keterbukaan. Dengan keterbukaan dimungkinkan masyarakat ikut memikirkan dan memberikan pandangan serta pertimbangan dalam pengambilan keputusan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
            Jadi, hak – hak yang dimiliki manusia terhadap biosfer meliputi:
1.      Hak untuk menggunakan sumber daya alam.
2.      Hak untuk memperoleh informasi tentang lingkungan hidup.
3.      Hak untuk ikut berperan dalam pengelolaan sumber daya alam.
4.      Hak untuk memanfaatkan sumber daya alam demi kelangsungan hidup.
5.      Hak untuk mengembangkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.
6.      Hak untuk menikmati sumber daya alam dan lingkungan hidup.

D.    Tanggungjawab Manusia terhadap Biosfer
Tanggung jawab memiliki dua acuan yaitu:
1.      Keutuhan biosfer yang berarti campur tangan manusia dengan alam yang memang harus berjalan terus selalu dijalankan dalam tanggung jawab terhadap kelestarian semua proses kehidupan yang sedang berlangsung. Terutama manusia, akhirnya menjadi peka terhadap keseimbangan suatu ekosistem. Campur tangan manusia bernafaskan tanggungjawab terhadap kelangsungan semua proses kehidupan. Bagaimanapun, manusia tidak mengurangi kabar kehidupan lingkungan.
2.      Generasi yang akan datang yang sudah di sadari keberadaanya dan hak-haknya sebagai tanggung jawab manusia. Setiap orang tua yang baik berusah untuk menjaga rumah, perabot, dan tanah yang dimiliki sebagai warisan bagi anak cucu mereka. Sikap ini harus menjadi sikap umum manusia terhadap generasi yang akan datang. Manusia di beri beban berat untuk mewariskan ekosistem bumi ini dalam keadaan baik dan utuh pada anak cucu nanti. Sikap tanggungjawab itu dapat dirumuskan dalam prinsip tanggungjawab lingkungan yaitu dalam segala usaha bertindaklah sedemikian rupa sehingga akibat-akibat tidak merusak, bahkan tidak dapat membahayakan atau mengurangi kemungkinan-kemungkinan kehidupan manusia dalam lingkungnnya, baik yang hidup masa sekarang, maupun generasi yang akan datang. 

Biosfer

Ssertakan situs jika ingin mengcopy ! berikan masukan yaaaa untuk hasil kelompok ini :)

bBIOSFER

A. Awal Kehidupan
            Biosfer yaitu suatu tempat tinggal makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk hidup itu terbentuk hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi yang mengelilinginya.
Ciri-ciri sebuah benda hidup atau makhluk hidup ialah:
1.      Melakukan metabolisme atau pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
2.      Tumbuh atau bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak
3.      Melakukan reproduksi atau berkembang biak
4.      Memiliki irabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.
5.      Memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.
Dari mana asal mula kehidupan di bumi? Ada beberapa teori untuk menjelaskan asal mula kehidupan di bumi, antara lain:
1. Hidup dari Tuhan datangnya
            Pendapat ini juga dikenal denagn sebutan Teori Transendetal yang berpendapat bahwa semua penciptaan di bumi ini secara religi adalh ciptaan Super Nature atau Tuhan Yang Maha Kuasa di luar jangkauan sains.
2. Teori Cosmozoa
            Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup datang dari bagian alam semesta ini. Diperkirakan bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup dan benda hidup itu merupakan suatu partikel kecil.
3. Teori Pfluger
Teori ini menyatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN). Selajutnya terbentuk zat protein pembenruk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
4. Teori Moore
            Teori ini menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai maka akan muncul makhluk hidup.
5. Teori Allen
Teori ini berpendapat bahwa pada saat keadaan fisis bumi ini seperti sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energy yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antar atom yang terdapat di dalam genangan air di muka bumi ini akan membentuk zat-zat difus yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.
6. Konsep atau teori modern
a)      Generatio Spontanea
      Dikenal juga sebagai teori abiogenesis. Tokohnya yaitu Aristoteles. Berpendapat bahwa hidup ini bermula dari benda mati yang secara tiba-tiba menjadi jasad hidup.
b)      Omne Vivum Ex Ovo
      Tokohnya yaitu Francesco Redi yang membuktikan bahwa ulat pada bankai berasal dari telur lalat yang meletakkan telurnya dengan sengaja di situ. Pembuktian ini diperkuat denagn hasil pengamatan pada sepotong daging (telah direbus) yang diletakkan dalam sebuah bejana terbuka. Daging yang dibebaskan dari pencemaran lalat tidak mengahsilkan ulat atau larva.
c)      Omne Ovo Ex Vivo
      Seorang pakar bernama Lazzaro Spanlanzani menyatakan bahwa semua makhluk hidup berasal dari telur, dan telur-telur itu pasti berasal dari sesuatu yang hidup atau jasad hidup.
d)     Omne Vivum Ex Vivo
      Louis Pasteur melanjutkan percobaan Spallanzani, dalm percobaannya dia menyatakan bahwa hidup itu berasal dari yang hidup juga. Percobaannya disebut omne vivum ex vivo yang juga disebut teori biogenesis.
e)      Teori Oparin-Haldane
      Menyatakan bahwa jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut pada saat atmosfer bumi belum mengandung oksigen bebas. Teori Oparin-Haldane ini nampaknya kembali kepada generatio spontanea, tetapi melalui proses evolusi ratusan juta tahun lamanya.
f)       Stanley L. Miller
      Stanley L. Miller membuat percobaan denagn keadaan pada labu dasar bulat  dengan pipa berbentuk leher angsa menggunakan suatu loncatan listrik bertegangan tinggi. Setelah satu minggu, campuran gas dari labu dianalisis dan terdapat sejumlah asam amino, sekelompok bentuk-bentuk protein. Sekelompok utama dari senyawa itu tertutup pada kutub yang tidak banyak mengandung oksigen. Oleh karena itu , asam-asam amino cenderung membentuk ikatan peptide, kemudian membentuk protein. Peristiwa ini berlangsung lama. Terjadi kombinasi sistem yang stabil sehingga butir-butir senyawa dikelilingi oleh media air dan terdapat juga yang menolak air. Akhitnya, protein itu memiliki suatu kebiasaan yang terkendalikan.
B. Evolusi Kehidupan
           Makhluk hidup mengalami evolusi. Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk yang mula-mula adalah sangat sederhana tingkatnya, yang bersel tunggal dan hidup dari bahan anorganis sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan ini, sebagian berubah menjadi hewan., yang selanjutnya berevolusi menjadi makhluk yang beraneka ragam seperti kehidupan masa kini.
Tentang mekanisme perubahan, terdapat teori evolusi Lamark dan teori evolusi Darwin sebagai berikut:
·         Teori evolusi Lamark
           Berpendapat bahwa evolusi merupakan akibat pewarisan sifat-sifat induk kepada keturunannya. Sifat-sifat yang baik diwariskan kepada turunannya sehingga keturunannya mempunyai sifat yang relative baik dan lebih maju daripada induknya.
·         Teori evolusi Darwin
           Berpendapat bahwa memang lingkungan mempunyai pengaruh kepada makhluk, tetapi sifat-sifat baru yang terbawa dari kelahiran tidaklah diwariskan. Tidak ada makhluk yang sungguh-sungguh sama. Makhluk yang tidak sama tersebut harus berkompetisi untuk mencari makan dan hidup. Hukum seleksi alam sebagai penyebab evolusi: (1) Semua makhluk berjuang untuk hidup dan (2) yang lestari adalah yang paling kuat.
Petunjuk evolusi:
1.      Geologi dan palaentologi
2.      Morfologi dan anatomi perbandingan
3.      Reaksi fisiologis perbandingan
4.      Penyebaran makhluk di muka bumi
5.      Embriologi
C. Evolusi Manusia
           Penemuan Darwin yang memberikan petunjuk bahwa manusia adalah keturunan dari makhluk yang bukan manusia menimbulkan banyak reaksi yang pro dan kontra di kalangan masyarakat ilmiah.
           Kekuatan utama yang mengarahkan adalah intelenjensinya, kemampuannya mempergunakan bahasa dengan segala macam simbolnya dan kebudayaan yang dibina oleh manusia. Berikut penjelasan dari evolusi manusia:
1.      Sifat-sifat dari ordo primata
     Meskipun Lenneaus bukan seorang ahli evolusi, tetapi ia telah menetapkan manusia (homo sapiens) dengan betul dalam ordo primata, kelas mamalia dan subfilum vertebrata. Bila di bandingksn sifat-sifatnya yang dipunyai oleh famili kera (pongidae) dengan manusia akan terlihat persamaan tertentu seperti ibu jari dan kaki yang dapat dikatupkan denagn jari-jari yang lain.
     Selain persamaan tersebut banyak sifat yang membedakan manusia dari kera. Salah satunya adalah volume otaknya.
2.      Kera manusia dari Afrika
     Pada tahun 1924 (Raymond Dart) mememukan Austropithecus, makhluk berjalan tegak, otaknya lebih besar dari gorila.
3.      Homo Erectus
v  Eugena Dobois
Dia adalah yang pertama kali  tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung. Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju). Fosil lain yang ditemukan adalah :
·         Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia, Erectus berjalan tegak) ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
·         Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
·         Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo
Ciri Pithecanthropus      :
·         Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
·         Hidup berkelompok dan mengumpulkan makanan dan berburu
·         Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
·         Makanannya daging dan tumbuhan
v  G.H.R Von Koeningswald
Hasil penemuan beliau adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 - 1941 ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus  dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
v  Penemuan lain tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen), Trinil, Ngandong dan Patiayam (kudus). Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai pada tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo. Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah :
·         Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina), dan Cina.
·         Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus Pekinensis.
·         Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman yang dinamai Homo Neaderthalensis.
·         Menurut Dobois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan bangsa Australoid.
Ciri-ciri :
1.      Ciri Meganthropus:
·         Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
·         Badannya tegak
·         Hidup mengumpulkan makanan
·         Makanannya tumnuhan
·         Rahangnya kuat
Ciri jenis Homo:
·         Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu
·         Muka dan hidung lebar
·         Dahi masih menonjol
·         Taraf kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya



Sinopsis Psikologi Umum

Ini merupakan hasil sinopsisku. Berikan masukan yang bermanfaat!

SINOPSIS PSIKOLOGI
Pengertian Psikologi
Apa itu psikologi? Psikologi berasal dari kata psyche “jiwa” dan logos “ilmu”. Secara harfiah, psikologi berarti ilmu jiwa, ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia. Keterbatasan kemampuan manusia serta pandangan para ahli tentang psikologi menyebabkan persamaan dan perbedaan terhadap definisi psikologi. Secara keseluruhan, psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku.
Hubungan Psikologi dengan Ilmu – Ilmu Lain
Pada dasarnya, psikologi mempunyai hubungan dengan ilmu – ilmu lain yang bersifat timbal balik. Dalam penjelasannya, berawal adanya hubungan psikologi dengan sosiologi. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sedangkan sosiologi berkaitan dengan tingkah laku hubungan antarindividu, individu dengan kelompok dan atau kelompok dengan kelompok. Jadi psikologi ada hubungannya dengan sosiologi. Jika psikologi dan sosiologi digambarkan sebagai dua buah lingkaran yang saling berpotongan, psikologi sosial adalah luasan tempat tumpang tindih kedua lingkaran tersebut. Psikologi sosial merupakan cabang dari sosiologi dan juga merupakan cabang dari psikologi.
Selain hubungan psikologi dengan sosiologi yang melahirkan psikologi sosial, psikologi dengan antropologi juga melahirkan sub-ilmu yaitu etnopsikologi atau antropologi psikologikal, atau juga studi kebudayaan dan kepribadian, disamping spesialisasi anthropologi in mental health. Pendekatan psikologi dalam antropologi budaya adalah dengan menghubungkan variasi-variasi dalam pola-pola budaya dengan masa pengasuhan anak, kepribadian, kebiasaan dan kepercayaan yang mungkin menjadi konsekuensi dari faktor psikologis dan prosesnya.
Dalam hubungannya dengan ilmu politik, kegunaan psikologi, khususnya psikologi sosial dalam analisis politik, yaitu mengamati kegiatan manusia dari segi ekstern (lingkungan sosial, fisik, peristiwa-peristiwa, gerakan-gerakan masa) maupun dari segi intern (kesehatan fisik perseorangan, semangat, emosi). Selain itu, psikologi sosial dapat pula menerapkan sikap dan reaksi kelompok terhadap keadaan yang dianggap baru, asing ataupun berlawanan dengan konsensus masyarakat mengenai gejala sosial tertentu.
Komunikasi adalah peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain. Hubungan psikologi dengan ilmu komunikasi ini, salah satunya melahirkan ilmu psikologi komunikasi yang artinya ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Dalam kaitannya dengan Biologi, dilihat dari objek materialnya, psikologi dan ilmu biologi mempunyai bidang yang sama yaitu sama-sama mempelajari tentang kehidupan manusia dan hewan. Namun, objek formalnya berbeda. Objek formal biologi adalah kehidupan jasmaniah (fisik) sedangkan psikologi adalah kegiatan atau tingkah laku manusia.
Tak mau ketinggalan, psikologi juga berhubungan dengan ilmu alam. Psikologi dalam penelitiannya pada permulaan abad 19 banyak dipengaruhi oleh ilmu alam. Psikologi disusun berdasarkan ilmu eksperimen. Namun, kemudian psikologi menyadari bahwa objek penyelidikannya adalah manusia dan tingkah lakunya yang hidup dan selalu berkembang sedangkan objek ilmu alam adalah benda mati. Terdapat pula hubungan psikologi dengan filsafat. Filsafat tentang kemanusiaan sangat pincang dan mungkin jauh dari kebenaran jika tidak menghiraukan hasil psikologi. Peran psikologi terhadap filsafat yaitu memecahkan masalah-masalah rumit yang berkaitan dengan akal, kehendak, dan pengetahuan.
Dalam dunia ilmu pendidikan, hubungan psikologi dengan ilmu pendidikan memiliki timbal balik yang tak bisa dipisahkan. Ilmu pendidikan sebagai suatu disiplin bertujuan memberikan bimbingan hidup manusia sejak lahir sampai mati. Pendidikan perlu didasarkan pada psikologi perkembangan, demikian pula watak dan kepribadian seseorang ditunjukkan oleh psikologi. Hubungan ini melahirkan sub disiplin  psikologi pendidikan.
Psikologi dalam Lintas Sejarah
Sebelum tahun 1879, jiwa dipelajari oleh para filsuf dan para ahli ilmu faal (fisiologi), sehingga psikologi dianggap sebagai bagian dari kedua ilmu tersebut. Selain pengaruh dari ilmu faal, psikologi juga dipengaruhi oleh satu hal yang tidak sepenuhnya berhubungan dengan ilmu faal, meskipun masih erat hubungannya dengan ilmu kedokteran yaitu hipnotisme.
Sejarah perkembangan Psikologi saat ilmu ini masih bersatu dengan Filsafat, dimulai sejak zaman Yunani Kuno. Banyak filosof yang telah mengemukakan pendapatnya mengenai jiwa dan manusia. Dimulai oleh Pythagoras (572-497 SM) melalui pendapatnya yang menyatakan bahwa jiwa merupakan bahwa jiwa merupakan sesuatu yang berdiri sendiri dan tidak dapat mati. Perkembangan Psikologi selanjutnya oleh Socrates, Plato dan Aristoteles.
Socrates (469-399 SM) memandang jiwa sebagai inti sari manusia. Socrates juga menyinggung mengenai masalah ingatan, belajar, motivasi persepsi, mimpi serta tingkah laku abnormal. Plato (427-347 SM), seorang murid Socrates, berpandangan bahwa jiwa dan tubuh merupakan dua kenyataan yang harus dibeda-bedakan dan dipisahkan. Pendapat ini dikenal dengan istilah dualisme Plato yang bersifat etis-religius. Jiwa juga dipandang sebagai sesuatu yang akrodati, bersifat kekal, serta tidak dapat mati. Mengenai kebenaran, kedua tokoh ini percaya bahwa kebenaran dapat ditemukan dengan cara berpikir, bukan berbuat.
Aristoteles (384-322 SM), seorang murid Plato, terkenal dengan Bapak Logika. Logika yang tradisional atau formal. Karyanya antara lain De Anima dan Parra Naturalia. Aristoteles adalah orang pertama yang menyatakan manusia adalah binatang yang berakal dan kodratnya hidup dalam masyarakat. Secara menyeluruh, dia memandang dunia dan manusia sebagai sebuah proses perkembangan yang berlangsung terus-menerus. Pada Aristoteles, pemikiran filsafat lebih maju, dasar-dasar sains telah diletakkan.
Abad berikutnya perkembangan Psikologi diwarnai oleh aliran Rasionalisme, yang dipelopori oleh Rene Descartes (1596-1650). Descartes banyak membahas mengenai gejala-gejala jiwa, terlepas dari raganya. Ia telah menemukan dasar bagi filsafatnya,  fondasi itu adalah aku yang berfikir. Tampak adanya sifat subyektif, individualistik, humanis, yang akan mendorong perkembangan filsafat pada abad modern.
Leibniz menyatakan hubungan jiwa dan badan bersifat paralel dan keduanya tunduk pada hukum-hukum yang serupa. Menurutnya, sesuatu harus mempunyai alasan dan substansi itu banyak. Ia juga mengutarakan materi dan kuantitas sama saja.
Bertentangan dengan Rasionalisme yang mengindahkan rasio sebagai sumber utama kebenaran, di akhir abad 15 muncul aliran empirisme di Inggris. Aliran ini dipelopori oleh John Locke (1632-1704), George Berkeley (1685-1753), dan David Hume (1711-1776). Perkembangan selanjutnya dipelopori oleh John Locke (1632-1704) yang menyatakan bahwa jiwa pada saat lahir berada dalam keadaan tabula rasa (keadaan kosong). Locke mengatakan bahwa elemen terkecil dari jiwa manusia adalah simple idea, yang akan bergabung dengan simple idea yang lain karena adanya asosiasi.
Selanjutnya dikenal dengan Bapak Idealisme Modern yaitu Geoge Berkeley yang dijuluki juga sebagai immaterialis dan idealis. Dalam filsafatnya, baik substansi maupun daya pikir tidak dianggap sebagai sesuatu yang bersifat ilahi. Filsafatnya dianggap sebagai titik tolak bagi tendensi idealistik pada abad-abad terakhir filsafat. Inti idealisme dalam doktrin yang sangat terkenal “Esse est Percipi” (yang ada adalah untuk dipersepsi).
Tema sentral filsafat David Hume pada intinya adalah pengalaman terdiri atas kesan dan ide. Dalam sebuah bukunya, Hume mengukur kebenaran dengan pengalaman sebagai alat ukur. Berbeda dengan banyak filsuf, Hume menganggap keduanya berbahaya. Pada tahap perkembangan ini, psikologi masih merupakan cabang dari filsafat dan di masa sekarang terdapat banyak tafsiran mengenai psikologi semacam itu.
John Stuart Mill (1806-1873) telah mengembangkan Bethamisme. Dalam bethamisme dijelaskan bahwa setiap manusia menurut kodratnya berusaha mengejar kesenangan dan menghindari rasa sakit. Mill mengacu tentang individualitas dan gagasan tentang apa dan bagaimana manusia seharusnya. Teori pengetahuan Mill adalah suatu bentuk fenomentalisme, yang tema sentralnya adalah materi merupakan kemungkinan permanen dari sensasi dan objek-objek harus dipandang sebagai eksistensi fenomenal.
Psikologi sebagai Ilmu Mandiri
Psikologi resmi lahir sebagai ilmu yang berdiri sendiri dan terpisah dari filsafat. Lahirnya ilmu ini dipelopori oleh Wilhelm Wundt (1832-1920) yang mendirikan laboratorium Leipzig di Jerman, mempelajari tentang tingkah laku manusia. Secara ringkas, perbedaan psikologi lama dengan psikologi baru adalah psikologi lama diwakili oleh aliran-aliran psikologis fisiologis, psikologi unsur, dan psikologi asosiasi, sedangkan psikologi modern, dengan otonominya sebagai ilmu pengetahuan itu, antara lain diwakili oleh ilmu jiwa dalam, psikologi fikir, psikologi individual, behaviorisme, psikologi Gestalt, psikologi kepribadian dan lain-lain. Perkembangan Psikologi selanjutnya ditandai dengan hadirnya ilmuwan-ilmuwan psikologi dengan berbagai aliran dan teori-teori yang dihasilkannya, hingga pada akhirnya Psikologi mampu menjadi suatu disiplin ilmu. Teori itu antara lain adalah Psikologi Nativistik (Psikologi Perkembangan) dan Psikologi Asosiasi atau Psikologi empirik.
Aliran-Aliran Psikologi
·   Strukturalisme
Menurut Jean Piaget, strukturalisme mencakup bentuk-bentuk yang beragam, sehingga sulit menampilkan sifat umum dan karena “struktur-struktur” yang dirujuk memperoleh arti yang cenderung berbeda-beda. Sifat-sifat yang ada dalam sebuah struktur yaitu transformasi (pengubahan), totalitas (menyeluruh), dan pengaturan diri.
Tokoh aliran ini adalah Wilhem Wundt, merupakan aliran pertama dalam psikologi setelah Wundt melakukan eksperimen di laboratoriumnya di Leipzig. Aliran ini berpendapat bahwa unsur mempelajari gejala kejiwaan, kita harus mempelajari isi dan struktur kejiwaan. Cirinya adalah penekanannya pada analisis atas proses kesadaran yang dipandang terdiri atas elemen-elemen dasar, serta usahanya menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan antar elemen kesadaran tersebut. Tokoh strukturalisme lain adalah Edward Bradford Titchener.
·   Fungsionalisme
Fungsionalisme adalah suatu tendensi dalam psikologi yang menyatakan bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi dan emosi adalah adaptasi organisme biologis. Fungsionalisme merupakan paham yang tumbuh dari Amerika Serikat dengan sifat-sifat bangsa Amerika yang serba praktis dan pragmatis (berpegang teguh pada kenyataan).
Fungsionalisme mempermasalahkan tentang “bagaimana” dan “mengapa” dan mencoba untuk menreapkan Psikologi dalam kehidupan sehari-hari. Fungsionalisme dipelopori oleh William James (1842-1910), Jonh Dewey (1859-1952), James Angel (1869-1949). Yang menjadi minat pada aliran fungsionalisme adalah tujuan atau akhir dari suatu aktivitas. Sesuai dengan namanya, fungsionalisme tidak hanya mempelajari strukturnya, tetapi juga mempelajari fungsi-fungsi dari tingkah laku dan proses mental.
·   Behaviorisme
Behaviorisme didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 dan digerakkan oleh B F Skinner. Pendekatan objektif dalam mempelajari manusia, berdasarkan pendekatan yang mekanistik dan materialistik. Pendekatan ini menjadi ciri utama dari behaviorisme. Behaviorisme menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan. Kaum behaviorisme lebih dikenal dengan “teori belajar”, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia, kecuali insting, adalah hasil belajar. Behaviorisme memandang bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia berkembang berdasarkan stimulus yang diterima dari lingkungan.
·   Psikoanalisis
Istilah Psikoanalisis pertama kali digunakan oleh Freud. Istilah ini menggambarkan berbagai teori dan teknik yang digunakan untuk mencari dan menyebutkan masalah mental manusia. Pokok ajaran dari Psikoanalisis antara lain tentang kesadaran, pra-sadar, dan ketidaksadaran jiwa yang dianalogikan dengan menggunakan fenomena gunung es. Selajutnya tentang Libido yaitu energi bawaan sejak lahir yang kita miliki yang memotivasi dan membuat kita mampu bertahan hidup. Salah satu bentuk libido adalah kegiatan seksual. Tentang id, ego, superego dan tahap perkembangan psikoseksual, yaitu oral, anal, phalik, laten, genital. Ajaran selanjutnya tentang mekanisme pertahanan diri yaitu cara untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak menyenangkan secara tidak sadar.
·   Psikologi Gestalt
Psikologi Gestalt mengkaji masalah tingkah laku dan pengalaman sebagai kesataun totalitas. Ajarannya menyatakan bahwa melihat gejala kejiwaan harus dipelajari sebagi suatu keseluruhan atau totalitas. Menurut psikologi Gestalt, manusia tidak memberikan respon pada stimuli secara otomatis. Konstribusi terbesar dari aliran ini adalah di bidang persepsi dan belajar. Pemikir utama aliran ini adalah Max Wertheimer (1880-1943), Wolfgang Kohler (1887-1967), dan Kurt Koffka (1886-1941).
Peristiwa Kejiwaan
·         Peristiwa/gejala Kognisi atau Mengenal
Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.
Peristiwa-peristiwa kognisi diawali dari persepsi, di mana alat menangkap suatu bentuk kemudian otak mencernanya untuk membantu dalam mengartikan bentuk-bentuk tersebut. Proses persepsi terjadi melalui penglihatan, pendengaran, rabaan, penciuman, dan pengecapan. Kemampuan memasukkan dan menimbulkan persepsi yang telah disimpan dalam otak sebagai memori output disebut ingatan yang kemudian ingatan ini dipengaruhi oleh interval. Ingatan juga dapat dikatakan saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya sebagai informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah bagaimana kita menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut.
Gambaran-gambaran yang terjadi dalam persepsi ditimbulkan kembali dalam sebuah tanggapan. Tanggapan yaitu suatu bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan. Tanggapan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: tanggapan masa lampau (ingatan), masa datang (mengantisipasikan), dan masa kini (mengimajinasikan).
Tanggapan yang sulit direalisasikan dalam dunia nyata disebut dengan fantasi. Fantasi itu dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia untuk berorientasi dalam alam imajinasi melampaui dunia riil. Fantasi dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu fantasi tidak sadar (tidak disengaja) dan fantasi disadari (disengaja).
Di antara stimulus dengan respon terdapat peristiwa kognisi yang kemudian disebut dengan berpikir. Berpikir merupakan pemecahan masalah berdasarkan simbol-simbol dari informasi yang didapat. Ada beberapa macam pemecahan masalah: dengan insting, dengan kebiasaan – kebiasaan, dan dengan aktifitas berpikir.
·         Peristiwa/gejala Perasaan
Perasaan adalah suatu peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif atau individual. Gejala perasaan kita tergantung pada keadaan jasmani, pembawaan, perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu. Menurut Max Scheler, perasaan itu ada 4 macam, yaitu perasaan tingkat sensoris, kehidupan vital, kejiwaan (psikis), dan  perasaan kepribadian.
Menutur Crow dan Crow, emosi adalah suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu.
Perasaan memiliki  arti yang lebih sempit dibandingkan dengan emosi. Perasaan dipengaruhi oleh jiwa seseorang sedangkan emosi selain timbul dari dalam jiwa juga dipengaruhi oleh suasana lingkungan. Emosi timbul karena adanya perkembangan dari perasaan. Suasana hati pada umumnya terjadi pada alam bawah sadar namun dapat pula disebabkan oleh faktor jasmaniah. Suasana hati dapat berupa sesuatu yang merupakan kesenangan maupun tidak. Suasana hati inilah yang mempengaruhi emosi seseorang.
·         Peristiwa/gejala Konasi atau Kehendak
Dalam istilah sehari-hari, konasi dapat diartikan sebagai kehendak atau hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Ada berbagai macam kehendak, yaitu: Instink adalah suatu dorongan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung dari luar kesadaran kita. Dorongan ada dua macam yaitu dorongan nafsu dan dorongan rohaniah. Macam-macam dorongan instink antara lain: dorongan mempertahankan, mempertahankan jenis, dan mengembangkan diri.
Suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang disebut hasrat. Hasrat yang aktif yang menyuruh kita, agar lekas bertindak membawa pengertian pada kecenderungan. Nafsu adalah hasrat yang besar dan kuat yang dapat menguasai seluruh fungsi jiwa dan bergerak serta berkuasa dalam kesadaran. Keinginan adalah nafsu yang mempunyai arah dan tujuan tertentu.
Kemauan adalah kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu yang berdasarkan perasaan dan pikiran. Gejala konasi selanjutnya yaitu otomatisme. Otomatisme adalah gejala-gejala yang menimbulkan gerak yang terselenggara dengan sendirinya. Ada dua macam otomatisme yaitu otomatisme asli dan otomatisme latihan. Suatu pola yang sering dikerjakan oleh seseorang terhadap hal yang sama disebut kebiasaan. Selain itu, ada juga motif dan motivasi. Motif adalah adanya suatu alasan yang menyebabkan seseorang untuk berbuat sesuatu. Sedangkan motivasi adalah kondisi yang mendorong dan menggerakan seseorang untuk melakukan suatu tindakan.

wibiya widget